Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Jisdor Melemah Lagi, Rupiah Berbalik Menguat di Pasar Spot

Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.170 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Selasa (8/10/2019).
Karyawati beraktivitas di salah satu kantor cabang Bank Sinarmas, di Jakarta, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha
Karyawati beraktivitas di salah satu kantor cabang Bank Sinarmas, di Jakarta, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.170 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Selasa (8/10/2019).

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.170 per dolar AS, melemah 14 poin atau 0,09 persen dari posisi Rp14.156 pada Senin (7/10).

Adapun berdasarkan data Bloomberg nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau berbalik menguat tipis 6 poin atau 0,04 persen dari level penutupan perdagangan sebelumnya ke level Rp14.157 per dolar AS pada pukul 10.04 WIB.

Pada perdagangan Senin (7/10) rupiah berakhir di level 14.163 per dolar AS dengan terkoreksi 0,18 persen atau 25 poin.

Sebelum berbalik menguat, mata uang Garuda tersebut sempat melanjutkan pelemahannya pada Selasa (8/10) pagi ini, dengan dibuka terkoreksi 12 poin atau 0,08 persen di level 14.175. Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.157-Rp14.175 per dolar AS.

Dilansir dari Bloomberg, rupiah berbalik menguat ketika para pedagang menantikan lelang obligasi pemerintah guna mencermati minat pasar atas surat utang emerging market di Asia. Meski demikian penguatan nilai tukar rupiah tampak terbatas akibat data cadangan devisa yang membebani sentimen.

Bank Indonesia (BI) menyatakan posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia pada akhir September 2019 sebesar US$124,3 miliar.

Junanto Herdiawan, Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, menyatakan bahwa posisi cadangan devisa ini terbilang cukup tinggi meskipun lebih rendah dibandingkan posisi akhir Agustus 2019 yang mencapat US$126,4 miliar.

“Berita kemarin tentang penurunan cadangan devisa bisa jadi kembali menahan pergerakan nilai tukar rupiah, tetapi pasar secara keseluruhan tampak menunggu menjelang perundingan perdagangan AS-China pekan ini,” ujar Mitul Kotecha, pakar strategi pasar berkembang di TD Securities.

Perundingan perdagangan tingkat tinggi antara AS dan China dijadwalkan akan digelar pada 10-11 Oktober mendatang. Wakil Perdana Menteri China Liu He direncanakan akan bertemu dengan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin di Washington.

Seiring dengan pergerakan rupiah, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang melacak pergerakan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau berbalik turun tipis 0,015 poin atau 0,02 persen ke level 98,952 pada pukul 10.03 WIB.

Pergerakan indeks dolar sebelumnya dibuka di level 98,977, setelah ditutup menguat 0,16 persen atau 0,159 poin di posisi 98,967 pada Senin (7/10).

Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)

Tanggal

Kurs

8 Oktober

14.170

7 Oktober

14.156

4 Oktober

14.135

3 Oktober

14.193

2 Oktober

14.207

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper