Bisnis.com, JAKARTA - Tepat sebulan setelah peluncuran kontrak fisik perdagangan timah batangan, Jakarta Futures Exchange telah melakukan ekspor fisik timah sebanyak 9.000 ton.
Direktur Utama Jakarta Futures Exchange (JFX) Stephanus Paulus Lumintang mengatakan bahwa sejak diperolehnya izin JFX menjadi salah satu bursa penyelenggara perdagangan fisik timah dari pemerintah, antusiasme pasar cukup baik dan ramai pada perdagangan fisik timah melalui JFX.
“Baru sebulan saja diluncurkan, tetapi total ekspor timah melalui JFX sudah mencapai 9.000 ton,” ujar Paulus saat perayaan hari ulang tahun JFX dan Kliring Berjangka Indonesia (KBI) di Jakarta, Jumat malam (27/9/2019).
Adapun, ekspor timah tersebut berasal dari penjualan timah milik PT Timah Tbk., PT Refined Bangka Tin (RBT), dan PT Artha Cipta Langgeng (ACL).
Sebagai informasi, JFX bersama dengan KBI mendapatkan izin menjadi salah satu penyelenggara perdagangan fisik timah dari pemerintah pada 6 Agustus 2019, kemudian pihaknya meresmikan peluncuran kontrak fisik timah tersebut dengan perdagangan yang sudah dapat dilakukan sejak 21 Agustus 2019.
Peresmian tersebut juga ditandai dengan ekspor perdana timah batangan milik PT Timah sebanyak 1.410 ton di Pangkalpinang.
Baca Juga
Paulus berharap dengan perdagangan fisik timah melalui JFX mampu memberikan nilai tambah untuk masyarakat Bangka Belitung sebagai lokasi tambang timah terbesar dan mampu meningkatkan harga timah.
Sementara itu, Direktur Utama KBI Fajar Wibhiyadi mengatakan bahwa dimulainya perdagangan komoditas timah di JFX menjadi sebuah kesempatan yang besar untuk para pelaku bisnis perdagangan timah batangan, baik di Indonesia maupun internasional.
"Seperti yang kita ketahui, Indonesia menyumbangkan kurang lebih sekitar 23% market timah dunia. Dengan adanya perdagangan timah di JFX akan memberikan pilihan kepada para pelaku dalam bertransaksi," ujar Fajar.