Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mirae Asset Sekuritas : Situasi Politik di Senayan dan AS Diproyeksi Bikin Harga SUN Melemah Terbatas

Pada lelang SUN yang digelar Selasa (24/9/2019), nilai penawaran yang masuk lebih rendah dari rata-rata penawaran masuk sepanjang 2019.
Karyawan mencari informasi tentang obligasi di Jakarta, Rabu (17/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan mencari informasi tentang obligasi di Jakarta, Rabu (17/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA -- Mirae Asset Sekuritas Indonesia memproyeksi harga Surat Utang Negara (SUN) bakal melemah terbatas pada perdagangan Rabu (25/9/2019), akibat kondisi politik di Indonesia dan AS.
 
Dalam risetnya, Rabu (25/9), analis fixed income Mirae Asset Sekuritas Indonesia Dhian Karyantono mengatakan terdapat dua katalis negatif yang mempengaruhi perdagangan hari ini. Pertama, gejolak politik di Senayan yang mengakibatkan mahasiswa di sejumlah daerah melakukan aksi protes secara serentak. 
 
Gelombang protes terjadi sebagai respons mahasiswa terhadap revisi Undang-Undang (UU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang telah disahkan, Rancangan Undang-Undang (RUU) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), RUU Pertanahan, serta sejumlah aturan lain yang dianggap tak mencerminkan aspirasi masyarakat.
 
Ketidakstabilan kondisi politik ini akhirnya tercermin pada lelang SUN yang digelar pada Selasa (24/9), karena penawaran yang masuk lebih rendah dari rata-rata penawaran masuk sepanjang 2019, yang di kisaran Rp49 triliun.

Pada lelang kemarin, penawaran masuk terhadap 7 seri SUN hanya Rp34,06 triliun. Alasannya, pelaku pasar memilih untuk wait and see sampai kondisi kembali stabil. 
 
Sentimen kedua berasal dari ketidakstabilan politik di AS yakni langkah ketua parlemen untuk memakzulkan Presiden AS Donald Trump atas dugaan penundaan bantuan  militer senilai US$400 juta kepada Ukraina. Penundaan itu didasari desakan Trump agar dilakukan Presiden Ukraina investigasi terhadap kompetitor politik Trump guna memastikan tak ada celah korupsi. 
 
Atas sinyal tersebut, indikator risiko pasar modal global menunjukkan peningkatan. CBOE Volatility Index naik sebesar 14,35 persen ke kisaran 17,05 poin sehingga minat terhadap aset yang berisiko menjadi lebih rendah. 
 
Dhian menilai dua sentimen ini menekan rupiah sekaligus harga SUN pada perdagangan, hari ini. 
 
"Meski demikian, proyeksi melemahnya harga SUN di pasar sekunder nampaknya dibatasi oleh turunnya harga minyak mentah dunia sejauh ini," ujarnya. 
 
Atas proyeksi tersebut, Dhian merekomendasikan agar investor tidak melakukan transaksi intraday. Namun, investor dengan orientasi jangka pendek bisa melakukan buy beberapa seri SUN yakni SUN FR0082, FR0078, dan FR0080.
 
Sementara itu, bagi investor dengan orientasi jangka panjang, dia merekomendasikan agar investor melakukan hold hingga buy beberapa seri SUN. Seri-seri yang bisa dicermati yakni FR0082, FR0070, FR0078, FR0068, FR0080, FR0079, FR0059, FR0074, FR0072, FR0075, dan FR0065. Lalu, seri PBS014, PBS019, PBS021, PBS022, dan PBS015.  
 
Berikut imbal hasil beberapa seri acuan SUN:
 
FR0077 (5 tahun): 105.30 (6.77%) - 105.70 (6.67%)
FR0078 (10 tahun): 106.10 (7.35%) - 106.60 (7.28%)
FR0068 (15 tahun): 105.00 (7.79%) - 105.65 (7.72%)
FR0079 (20 tahun): 104.75 (7.89%) - 105.35 (7.84%)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper