Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga SUN Melemah Terbatas

Analis fixed income Mirae Asset Sekuritas Indonesia Dhian Karyantono mengatakan investor khawatir harga minyak mentah akan terkerek naik secara signifikan setelah kilang minyak milik Saudi Aramco, perusahaan asal Arab Saudi meledak dan mengakibatkan menurunnya kapasitas produksi.
Karyawan mencari informasi tentang obligasi di Jakarta, Rabu (17/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan mencari informasi tentang obligasi di Jakarta, Rabu (17/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi harga surat utang negara (SUN) pada perdagangan hari ini cenderung melemah terbatas karena investor menghindari negara berisiko tinggi dan pengimpor minyak mentah pascakerusakan fasilitas produksi Arab Saudi.

Dikutip dari hasil risetnya, Selasa (17/9/2019), analis fixed income Mirae Asset Sekuritas Indonesia Dhian Karyantono mengatakan investor khawatir harga minyak mentah akan terkerek naik secara signifikan setelah kilang minyak milik Saudi Aramco, perusahaan asal Arab Saudi meledak dan mengakibatkan menurunnya kapasitas produksi.

Akibat turunnya produksi, dia menyebut ekspektasi perlambatan ekonomi di Arab bertambah. Di sisi lain, pelebaran defisit neraca transaksi berjalan di negara pengimpor minyak juga bakal terjadi sehingga menekan harga SUN.

Namun, Dhian menuturkan bahwa tekanan terhadap harga SUN tertahan oleh sentimen menurunnya suku bunga acuan oleh The Fed pada The Federal Open Market Committee (FOMC) meeting. Ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed juga bakal menaikkan peluang pada penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia.

“Potensi melemahnya harga SUN di pasar sekunder cenderung dibatasi oleh ekspektasi pelaku pasar bahwa The Fed akan kembali menurunkan suku bunga acuan mereka dalam FOMC Meeting minggu ini yang kemudian diikuti dengan kembali diturunkannya suku bunga acuan Bank Indonesia,” ujarnya.

Atas proyeksi tersebut, dia merekomendasikan agar investor jangka pendek tidak melakukan transaksi intraday.

Adapun, dengan adanya peluang downside risk kenaikan harga minyak mentah global di tengah antisipasi pasar terhadap penurunan suku bunga acuan oleh The Fed dan Bank Indonesia, dia menyarankan agar investor dengan orientasi jangka pendek melakukan hold seri SUN FR0077, FR0081, FR0078, dan FR0082. Selain itu, dia pun merekomendasikan agar investor melakukan sell seri FR0068, FR0080, dan FR0079. 

Bagi investor dengan orientasi jangka panjang, dia menyarankan agar investor melakukan hold beberapa seri SUN. Seri SUN tersebut yakni FR0082, FR0070, FR0078, FR0068, FR0080, FR0079, FR0059, FR0074, FR0072, FR0075, FR0065, PBS014, PBS019, PBS021, PBS022, dan PBS015.

Berikut beberapa SUN seri acuan dan imbal hasilnya.

FR0077 (5 tahun): 105.40 (6.75%) - 105.85 (6.64%)

FR0078 (10 tahun): 106.30 (7.33%) - 106.85 (7.25%)

FR0068 (15 tahun): 105.35 (7.75%) - 105.90 (7.69%)

FR0079 (20 tahun): 105.20 (7.85%) - 105.90 (7.78%)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper