Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan peralatan elektronik industri pelat merah PT LEN Industri (Persero) melakukan emisi surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) dengan bunga tetap sebesar 11,50% per tahun dan pokok Rp125 miliar.
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dalam keterbukaan informasi yang dikutip Bisnis, menyampaikan bahwa LEN Industri mendafatkan surat utang dengan nama MTN II Len Industri tahun 2019 seri A.
“Jenis dan tingkat bunganya 11,50% per tahun,” demikian disampaikan KSEI, Senin (2/9/2019).
Masa distribusi secara elektronik MTN tersebut dilakukan pada 2 September 2019 sedangkan pembayaran bunga pertama akan dimulai pada 22 November 2019 dengan frekuensi setiap tiga bulan. MTN bertenor 2 tahun 11 bulan 20 hari kalender tersebut akan jatuh tempo pada 22 Agustus 2022.
Dalam emisi kali ini, PT Asta Kapital Asia bertindak sebagai arranger sedangkan PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten Tbk. menjadi wali amanat.
Cikal bakal LEN Industri (Persero) yakni dari perusahaan Lembaga Elektronika Nasional (LEN) yang berdiri sejak 1965. Kemudian mulai 1991, perusahaan elektronika yang berkantor pusat di Bandung, Jawa Barat, ini bertransformasi menjadi badan usaha mulik negara (BUMN).
Agustus lalu, LEN Industri bersama-sama dengan 6 perusahaan BUMN lain meneken perjanjian kerja sama senilai US$822 juta atau setara Rp11,7 triliun dengan pemerintah Afrika untuk pembangunan beberapa infrastruktur seperti pelabuhan terminal liquid, kawasan bisnis terpadu, dan pembangunan rumah susun.
Selain LEN Industri, ada juga PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., ,PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT Kimia Farma Tbk., PT Bio Farma (Persero) Tbk., PT INKA (Persero), dan PT Kereta Api Indonesia (Persero).
LEN Industri bersama-sama dengan INKA, Waskita Karya, dan PT KAI akan membentuk konsorsium bernama Indonesia Railway Development Consortium (IRDC) untuk membangun infrastruktur perkeretaapian di beberapa negara di Afrika.