Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Eastparc Hotel (EAST) pada Semester I/2019 Tumbuh 23,36 persen

Emiten perhotelan berkode saham EAST itu mencatatkan pendapatan sebesar Rp28,48 miliar sedangkan periode yang sama tahun lalu Rp23,10 miliar.
Eastparc hotel/eastparc.com
Eastparc hotel/eastparc.com

Bisnis.com, JAKARTA – Pada semester I/2019, pendapatan PT Eastparc Hotel Tbk. tumbuh sebesar 23,36 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Emiten perhotelan berkode saham EAST itu mencatatkan pendapatan sebesar Rp28,48 miliar sedangkan periode yang sama tahun lalu Rp23,10 miliar. Kenaikan tersebut disebabkan oleh meningkatnya okupansi hunian kamar.

Direktur Utama Eastparc Hotel Khalid bin Omar Abdat mengatakan rata-rata tingkat hunian kamar untuk periode semester I/ 2018 adalah 67,33% sedangkan untuk periode yang sama pada tahun ini mencapai rata-rata 79,30%. Peningkatan tersebut ditopang oleh segmen Online Travel Agent (OTA) 103 persen dan Individual & Walk in Guest (WIG) 10 persen.

Selain itu perseroan juga berhasil membalikkan posisi rugi bersih pada semester I/2018 Rp1,05 miliar menjadi laba bersih sebesar Rp2,343 miliar pada semester I/2019.

Adapun, laba per saham dasar per akhir Juni yakni Rp0,95. EAST juga mencatatkan EBITDA Rp9,3 miliar. Khalid mengatakan hingga akhir tahun 2019, perseroan menargetkan dapat membukukan laba bersih dan EBITDA masing-masing sebesar Rp6 miliar dan Rp19,9 miliar.

Khalid pun menyebut setelah mendapatkan dana segar sebesar Rp54,8 miliar melalui penawaran umum perdana saham kian optimistis dapat terus meningkatkan pendapatan dari tingkat hunian kamar dan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE).

Hal ini berhubungan dengan tujuan penggunaan dana yang diperoleh dari IPO tersebut akan digunakan untuk pengembangan usaha dalam bentuk pembangunan Eastparc Express, sebuah hotel bintang empat yang berada tepat di sebelah utara Eastparc Hotel Yogyakarta.

Lebih lanjut, dengan masuknya dana IPO pada bulan Juli 2019 EAST dapay mengurangi rasio debt to equity (DER) dari angka 0,24 pada Desember 2018, menjadi 0,16.

Ke depannya, selain didukung dengan kondisi sektor pariwisata di DI Yogyakarta yang menjanjikan, Perseroan juga akan berupaya untuk terus meningkatkan layanan dan fasilitas guna menarik lebih banyak tamu hotel dan memperluas pangsa pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper