Bisnis.com, JAKARTA - Artha Sekuritas Indonesia memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) akan bergerak melemah pada perdagangan hari ini.
Pada akkhir perdagangan kemarin, IHSG ditutup menguat. IHSG ditutup naik 0,91 persen ke level 6.267,34.
Penguatan IHSG didorong oleh indeks saham sektor properti 2,01 persen dan industri dasar 1,52 persen.
"IHSG ditutup menguat didorong oleh optimisme investor yang kembali masuk ke pasar saham setelah terdengar kabar baik bahwa perang dagang antara AS dan China mulai mereda," tulis Equity Research Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper dalam risetnya, Kamis (15/8/2019).
Di pasar global, bursa Amerika Serikat ditutup melemah. Dow Jones ditutup turun 3,05 persen ke level 25.479,42, NASDAQ ditutup turun 3,02 persen ke level 7.773,94, S&P 500 ditutup melemah 2,93 persen ke level 2.840,60.
"Bursa AS ditutup sangat melemah dimana Dow Jones menurun 3.05%, S&P 500 2.93% dan Nasdaq sebesar 3.02% yang disebabkan oleh yield surat hutang negara US menunjukan gejala resesi," tuturnya.
Baca Juga
Yield surat hutang negara US Tresury 10 tahun berada di bawah yield 2 tahun yang menjadikan indikasi resesi ekonomi. Hal ini mendorong investor untuk mencari asset safe haven jangka panjang. Bursa Asia dibuka melemah mengikuti pergerakan dari bursa AS.
"IHSG diprediksi melemah dengan level resistan 6.281-6.296 dan support 6.266-6.246," imbuhnya.
Secara teknikal indikator stochastic membentuk deadcross mengindikasikan trend pelemahan masih akan berlanjut. Investor akan mencermati data neraca perdagangan yang akan segera dirilis.
Berikut rekomendasi saham Artha Sekuritas pada Kamis (15/8/2019).
HOLD
INDF
Entry Range 7,000 – 7,100
Call Price 7,050
Target Price 7,600 – 7,700
INCO
Entry Range 2,930 – 2,980
Call Price 2,950
Target Price 3,500 – 3,550
ISAT
Entry Range 3,350 – 3,400
Call Price 3,360
Target Price 3,800 – 3,850
JSMR
Entry Range 5,800 – 5,900
Call Price 5,850
Target Price 6,050 – 6,150
BUY
PTPP
Entry Range 1,900 – 1,950
Call Price 1,920
Target Price 2,050 – 2,100
WSKT
Entry Range 1,800 – 1,850
Call Price 1,845
Target Price 1,950– 2,000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel