Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Melemah 28 Poin, Yuan Pimpin Depresiasi Mata Uang Asia

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Senin (5/8/2019) di level Rp14.231 per dolar AS, melemah 28 poin atau 0,2 persen dari posisi Rp14.203 pada Jumat (2/8).
Seorang pembeli menunjukkan uang Dolar Amerika Serikat yang ditukarnya di gerai penukaran valuta asing, Jakarta, Senin (15/7/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Seorang pembeli menunjukkan uang Dolar Amerika Serikat yang ditukarnya di gerai penukaran valuta asing, Jakarta, Senin (15/7/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Senin (5/8/2019) di level Rp14.231 per dolar AS, melemah 28 poin atau 0,2 persen dari posisi Rp14.203 pada Jumat (2/8).

Kurs jual ditetapkan di Rp14.302 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.160 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp142.

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 76 poin atau 0,54 persen ke level Rp14.261 per dolar AS pada pukul 11.26 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah dibuka melemah 3 poin atau 0,02 persen ke level Rp14.188 per dolar AS, setelah pada akhir perdagangan Jumat (2/8/2019) ditutup melemah 69 poin ke level Rp14.185 per dolar AS.

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak pada kisaran Rp14.187 – Rp14.258 per dolar AS.

Pelemahan rupiah ini sejalan dengan mayoritas mata uang lainnya di Asia pagi ini, dipimpin oleh yuan Offshore China yang terdepresiasi 1,44 persen ke level 7,0777 per dolar AS pada pukul 11.16 WIB (lihat tabel).

Pergerakan kurs mata uang di Asia terhadap dolar AS

Mata uang

Kurs

Pergerakan (persen)

Yen Jepang

106,07

+0,49

Dolar Hong Kong

7,8308

-0,05

Baht Thailand

30,850

-0,266

Dolar Singapura

1,3818

-0,326

Ringgit Malaysia

4,1753

-0,414

Rupiah

14.258

-0,512

Dolar Taiwan

31,615

-0,737

Peso Filipina

51,846

-0,760

Yuan China

7,0269

-1,230

Rupee India

70.476

-1,242

Won Korea Selatan

1.213,7

-1,327

Yuan Offshore China

7,0777

-1,437

 

Dilansir dari Reuters, yuan jatuh memimpin pelemahan dan turun melampaui level 7 yuan per dolar AS untuk pertama kalinya sejak 2008 di tengah spekulasi bahwa pemerintah tidak menahan depresiasi lebih lanjut untuk melawan ancaman tarif terbaru Presiden Donald Trump.

Pekan lalu, yuan juga melemah 0,9 persen, pelemahan terbesar sejak pertengahan Mei, setelah Presiden Donald Trump tiba-tiba meningkatkan tensi perang perdagangan dengan ancaman tarif baru pada barang-barang impor China.

Beijing berjanji untuk merespons jika AS meneruskan rencana tersebut, yang akan mengenakan tarif 10 persen pada barang impor China senilai US$300 miliar.

"Tampaknya ancaman tariff menunjukkan kembalinya gerakan tit-for-tat dan penangguhan pembicaraan perdagangan, dan PBOC melihat tidak perlu menjaga yuan pada level stabil dalam waktu dekat," kata Ken Cheung, analis valas senior di Mizuho Bank Ltd, seperti dikutip Bloomberg.

"Saat ini level yuan baik onshore maupun offshore melampaui 7, ini mungkin dianggap sebagai bagian dari respons terhadap tarif impor baru," kata Christy Tan, kepala analis pasar di National Australia Bank Ltd.

"Pihak berwenang hanya dapat melangkah untuk mengelola jika mendapat gangguan, seperti lonjakan volatilitas yang berkelanjutan," lanjutnya.

Sementara itu, indeks dolar Amerika Serikat, yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya, terpantau melemah 0,139 poin atau 0,14 persen ke level 97,935 pada pukul 11.23 WIB.

Sebelumnya, indeks dolar AS dibuka menguat 0,033 poin atau 0,03 persen ke level 98,107, setelah pada akhir perdagangan Jumat pekan lalu ditutup melemah 0,3 persen atau 0,295 poin ke level 98,074.

 

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)
TanggalKurs

5 Agustus

14.231

2 Agustus

14.203

1 Agustus

14.098

31 Juli

14.026

30 Juli

14.034

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper