Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Melemah 10 Poin, Mayoritas Mata Uang Asia Terdepresiasi

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Selasa (23/7/2019) di level Rp13.973 per dolar AS, melemah 10 poin atau 0,07 persen dari posisi Rp13.963 pada Senin (22/7).
Karyawan menata uang rupiah di Cash Center Bank BNI di Jakarta, Rabu (10/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan menata uang rupiah di Cash Center Bank BNI di Jakarta, Rabu (10/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Selasa (23/7/2019) di level Rp13.973 per dolar AS, melemah 10 poin atau 0,07 persen dari posisi Rp13.963 pada Senin (22/7).

Kurs jual ditetapkan di Rp14.043 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.903 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp140.

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 28 poin atau 0,2 persen ke level Rp13.971 per dolar AS pada pukul 11.08 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah dibuka di zona merah dengan pelemahan 14 poin atau 0,1 persen ke level Rp13.957 per dolar AS, setelah pada akhir perdagangan Senin (22/7) ditutup terdepresiasi 5 poin ke level Rp13.943 per dolar AS.

Sepanjang hari ini, rupiah bergerak pada kisaran Rp13.955 – Rp13.975 per dolar AS.

Mata uang lainnya di Asia mayoritas terpantau ikut melemah, dipimpin baht Thaildn yang terdepresiasi 0,24 persen terhadap dolar AS pada pukul 11.21 WIB (lihat tabel).

Pergerakan kurs mata uang di Asia terhadap dolar AS
Mata UangPergerakan (persen)

Dolar Hong Kong

+0,004

Yuan Offshore China

+0,003

Dolar Taiwan

-0,013

Won Korea Selatan

-0,018

Yuan China

-0,025

Ringgit Malaysia

-0,129

Rupee India

-0,150

Peso Filipina

-0,164

Dolar SIngapura

-0,176

Yen Jepang

-0,185

Rupiah

-0,2

Baht Thailand

-0,236

Sementara itu, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang mengukur kekuatan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau menguat 0,18 poin atau 0,19 persen ke level 97,437 pada pukul 11.18 WIB.

Indeks dolar AS sebelumnya dibuka menguat 0,059 poin atau 0,06 persen ke level 97,316, setelah pada akhir perdagangan Senin kemarin ditutup menguat 0,106 poin atau 0,11 persen ke level 97,257.

Dilansir Bloomberg, dolar As menguat karena imbal hasil obligasi Treasury AS naik setelah Presiden Donald Trump mengumumkan kesepakatan untuk menangguhkan plafon utang AS.

Greenback naik untuk hari ketiga karena kesepakatan tersebut menghilangkan risiko bahwa pemerintah AS tidak dapat melakukan pembayaran pada awal September. Penguatan dolar pada Selasa dibantu oleh posisi makro menjelang tinjauan Bank Sentral Eropa minggu ini.

"Dolar didukung oleh kesepakatan plafon utang yang telah membantu mengangkat sedikit imbal hasil AS, dan juga dengan surutnya ekspektasi pemotongan suku bunga 50bps oleh Federal Reserve bulan ini,” kata Ko Haruki, kepala kelompok solusi keuangan di CIBC World Markets, seperti dikutip Bloomberg.

 

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)
TanggalKurs

23 Juli

13.973

22 Juli

13.963

19 Juli

13.913

18 Juli

13.976

17 Juli

13.949

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper