Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Rabu (10/7/2019) di level Rp14.152 per dolar AS, melemah 23 poin atau 0,16 persen dari posisi Rp14.129 pada Selasa (9/7).
Kurs jual ditetapkan di Rp14.223 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.081 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp142.
Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 8 poin atau 0,06 persen ke level Rp14.138 per dolar AS pada pukul 11.13 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Sebelumnya, nilai tukar rupiah dibuka di zona merah juga dengan pelemahan 8 poin atau 0,06 persen ke level Rp14.138 per dolar AS. Adapun pada akhir perdagangan Selasa (9/7), nilai tukar rupiah ditutup melemah 22 poin atau 0,16 persen ke level Rp14.130 per dolar AS.
Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak pada kisaran Rp14.138 – Rp14.155 per dolar AS.
Sejalan dengan rupiah, mayoritas nilai tukar mata uang di Asia ikut melemah terhadap dolar AS, dipimpin baht Thailand yang melemah 0,13 persen dan peso Filipina yang melemah 0,11 persen pada pukul 11.13 WIB.
Baca Juga
Pergerakan kurs mata uang di Asia terhadap dolar AS | |
---|---|
Mata uang | Pergerakan (persen) |
Baht Thailand | -0,13 |
Peso Filipina | -0,11 |
Won Korea Selatan | -0,1 |
Rupee India | -0,1 |
Dolar Hong Kong | -0,08 |
Rupiah | -0,06 |
Yen Jepang | -0,05 |
Dolar Singapura | -0,04 |
Ringgit Malaysia | +0,01 |
Yuan China | +0,04 |
Yuan Offshore China | +0,08 |
Dolar Taiwan | +0,12 |
Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya terpantau menguat 0,026 poin atau 0,03 persen ke level 97,515 pada pukul 11.04 WIB.
Indeks dolar AS sebelumnya dibuka menguat 0,021 poin atau 0,02 persen ke level 97,510. Adapun pada akhir perdagangan kemarin, Selasa (9/7/2019), indeks dolar AS ditutup menguat 0,11 persen atau 0,105 poin di posisi 97,489.
Dolar AS menuju level tertinggi tiga pekan terhadap sejumlah mata uang utama pada hari Rabu karena buramnya spekulasi pada pemangkasan suku bunga AS yang lebih agresif mendorong imbal hasil obligasi Treasury AS.
Dilansir Reuters, penguatan lebih lanjut greenback tergantung pada sikap Gubernur Federal Reserve Jerome Powell dalam testimoni di hadapan Kongres yang dimulai hari ini hingga Kamis besok.
Ekspektasi penurunan suku bunga 50 basis poin pada pertemuan Fed akhir bulan ini telah menguap, tetapi investor masih mengharapkan penurunan suku bunga 25 basis poin karena inflasi yang lemah dan kekhawatiran terhadap perang perdagangan AS-China.
Dolar bisa terus menguat jika komentar Powell tentang ekonomi AS dianggap netral atau bahkan sedikit hawkish, yang akan mendukung argumen bahwa penurunan suku bunga tambahan akan terbatas.
"Tembusnya yield Treasury di atas 2 persen adalah tanda dolar dapat terus naik," kata Junichi Ishikawa, analis valuta asing senior di IG Securities, seperti dikutip Reuters.
Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah) | |
---|---|
Tanggal | Kurs |
10 Juli | 14.152 |
9 Juli | 14.129 |
8 Juli | 14.147 |
5 Juli | 14.148 |
4 Juli | 14.106 |
Sumber: Bank Indonesia