Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah rebound karena penurunan pasokan bensin AS membantu harga minyak mentah mengabaikan penurunan terbesar mereka dalam sebulan terakhir.
Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Agustus menguat 1,9 persen atau 1,09 poin ke level US$57,34 per barel pada penutupan perdagangan reguler di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, minyak Brent untuk kontrak September menguat 2,3 persen atau 1,42 poin ke level US$63,82 per barel di ICE Futures Europe Exchange setelah merosot 4,1 persen di sesi sebelumnya.
Dilansir Bloomberg, minyak mentah menguat setelah Energy Information Administration (EIA) mengatakan persediaan bensin menyusut 1,58 juta barel pekan lalu, sekitar dua kali penurunan yang dicatat oleh laporan industri sehari sebelumnya.
Tanda permintaan yang menggembirakan membantu mengatasi penurunan stok minyak mentah domestik yang lebih kecil dari perkiraan.
Namun, harga masih jauh dari menutup penurunan 4,8 persen pada hari Selasa, ketika kekhawatiran tentang ekonomi global membayangi keputusan OPEC dan sekutunya untuk memperpanjang penurunan produksi.
"Jelas, tidak ada jalan keluar dari bearish ekonomi dan penurunan fundamental permintaan," tulis Stephen Brennock, analis di PVM Oil Associates Ltd., seperti dikutip Bloomberg.
"Bagaimanapun, ada jeda dari hiruk-pikuk aksi jual karena mereka yang mencari katalis bullish menggantungkan harapan pada penurunan dalam persediaan minyak AS," lanjutnya.
Sebuah survei Bloomberg terhadap para analis telah memperkirakan penurunan stok minyak mentah AS sekitar 3 juta barel, sementara sebuah laporan dari American Petroleum Institute menyatakan penurunan mencapai 5 juta. Tetapi penurunan bensin hampir dua kali lipat dari yang dicatat API.
"Kami memperkirakan angka permintaan yang lebih buruk dengan aksi jual kemarin," kata Phil Flynn, analis pasar senior di Price Futures Group.
"Reaksi terhadap laporan hari ini adalah tanda bahwa kita telah memperkirakan berita buruk, dan sekarang kita akan mulai melihat beberapa aspek yang lebih bullish dari pasar," lanjutnya.
Volume perdagangan cenderung tipis sebelum libur Hari Kemerdekaan AS 4 Juli, sehingga memperburuk setiap pergeseran sentimen, kata Matt Sallee, manajer portofolio di Tortoise yang berbasis di Kansas.
Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Agustus menguat 1,9 persen atau 1,09 poin ke level US$57,34 per barel pada penutupan perdagangan reguler di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, minyak Brent untuk kontrak September menguat 2,3 persen atau 1,42 poin ke level US$63,82 per barel di ICE Futures Europe Exchange setelah merosot 4,1 persen di sesi sebelumnya.
Pergerakan minyak mentah WTI kontrak Agustus 2019 | ||
---|---|---|
Tanggal | Harga (US$/barel) | Perubahan |
3/7/2019 | 57,34 | +1,09 poin |
2/7/2019 | 56,25 | -2,84 poin |
1/7/2019 | 59,09 | +0,62 poin |
Pergerakan minyak mentah Brent kontrak September 2019 | ||
---|---|---|
Tanggal | Harga (US$/barel) | Perubahan |
3/7/2019 | 63,82 | +1,42 poin |
2/7/2019 | 62,40 | -2,66 poin |
1/7/2019 | 65,06 | +0,32 poin |
Sumber: Bloomberg