Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemilu 2019 Beres, Wijaya Karya (WIKA) Tancap Gas Kejar Kontrak Baru

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. masih optimistis dapat mencapai target kontrak baru Rp61,74 triliun dan akan memacu realisasi perolehan pada semester II/2019.
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tumiyana (dari kiri), Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin, dan Kepala Bekraf Triawan Munaf meresmikan proyek Halal Park, di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Selasa (16/4/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tumiyana (dari kiri), Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin, dan Kepala Bekraf Triawan Munaf meresmikan proyek Halal Park, di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Selasa (16/4/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. masih optimistis dapat mencapai target kontrak baru Rp61,74 triliun dan akan memacu realisasi perolehan pada semester II/2019.

Mahendra Vijaya, Corporate Secretary Wijaya Karya menuturkan proses tawar-menawar atau bidding untuk kontrak baru akan dimulai lagi pada semester II/2019. Hal itu sejalan dengan rampungnya proses pemilihan umum (Pemilu 2019). “Kontrak baru akan mulai untuk bidding lagi baik dari pemerintah maupun beberapa BUMN termasuk juga swasta,” jelasnya di Jakarta, Rabu (3/7/2019).

Sampai dengan pertengahan Juni 2019, dia menyebut telah merealisasikan kontrak baru Rp13,9 triliun. Jumlah itu setara dengan 22,51% dari target Rp61,74 triliun tahun ini.

Dia mengatakan bahwa perseroan optimistis mampu mencapai target nilai kontrak baru yang dibidik pada 2019. Apalagi, perseroan masih memiliki kapasitas pengeluaran belanja modal hingga Rp15 triliun. “Artinya dengan kemampuan itu kami bisa menyasar proyek investasi, kemudian juga proyek unsolicited," jelasnya.

Mahendra mengungkapkan proyek yang masih dibidik ke depan yakni proyek energi seperti pembangkit listrik. Selanjutnya, emiten berkode saham WIKA itu juga mengincar proyek infrastruktur seperti jalan tol. “Kemudian mass rapid transit [MRT] tahap 2 dengan nilai Rp22 triliun,” imbuhnya.

Di sisi lain, WIKA juga masih mengincar proyek-proyek dari luar negeri. Pihaknya memproyeksikan masih dapat mengantongi tambahan pekerjaan dari negara-negara Afrika sekitar Rp800 miliar.

Adapun, pekerjaan yang tengah diincar di wilayah itu antara lain gedung bank sentral dan perumahan sosial.

Mahendra mengatakan perseroan memiliki total order book atau kontrak dihadapi sekitar Rp94 triliun sampai dengan pertengahan Juni 2019. Pihaknya meyakini masih mampu membukukan pertumbuhan kinerja keuangan pada semester I/2019.

Periode Pemilu 2019, lanjutnya, tidak mengganggu produksi perseroan. Pasalnya, WIKA memiliki carry over pekerjaan dari tahun lalu sekitar Rp140 triliun. “Bekal kami berproduksi masih cukup besar,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper