Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada akhir perdagangan Senin (24/6/2019), tertekan oleh aksi ambil untung dari investor yang mulai jenuh.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG melemah 0,43% ke level 6.288. Sektor industri dasar dan aneka industri menjadi penekan utama yang masing-masing turun 1,04% dan 0,88%, begitu pula sektor properti tertekan 0,87% akibat aksi ambil untung.
Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menjelaskan, pergerakan indeks ekuitas yang moderat di Asia maupun secara global terjadi akibat jenuhnya para investor setelah indeks mengalami penguatan signifikan selama beberapa pekan terakhir.
"Kejenuhan mulai terjadi pada investor, melihat penguatan signifikan pada pekan sebelumnya menjadikan sebuah alasan untuk melakukan aksi ambil untung," kata Lanjar melalui riset harian pada Senin (24/6/2019).
Padahal, lanjut Lanjar, kondisi ekonomi domestik secara fundamental masih cukup stabil dengan pendapatan negara pada akhir Mei 2019 masih bergerak positif dengan realisasi pendapatan negara naik 6,2% secara tahunan (yoy) dari periode sebelumnya.
Selanjutnya, aktivitas perdagangan juga menunjukan data surplus neraca perdagangan sebesar US$210 juta pada Mei 2019 dengan akumulasi Januari-Mei 2019 tercatat defisit senilai US$2,14 miliar.
Baca Juga
Adapun, surplusnya neraca perdagangan pada Mei 2019 ditopang oleh penurunan tajam dari aktivitas impor. Import Indonesia tercatat turun 17,71% yoy karena penurunan signifikan impor migas yang sebesar 26,89%yoy dibandingkan dengan 2018.