Bisnis.com, JAKARTA – PT Malindo Feedmil Tbk. (MAIN) mengalokasikan belanja modal sejumlah Rp530 miliar untuk membangun pabrik pakan, breeder farm, dan broiler farm pada 2019.
Direktur Keuangan MAIN Rudy Hartono mengatakan perseroan akan menghabiskan belanja modal sebesar Rp530 miliar pada 2019. Dari jumlah tersebut, 50% akan dipakai untuk memperkuat segmen pakan dengan pembangunan pabrik baru.
“Kira merencanakan bangun pabrik pakan baru di Lampung, Sumatra. Pembangunan itu memakan waktu hamper 1 tahun, jadi belanja modalnya kami pisah menjadi dua,” katanya pada Kamis (20/6/2019).
MAIN, lanjutnya, akan menggunakan dana capex tahun ini sebesar Rp250 miliar untuk proyek tersebut. Sementara itu, pada tahun depan, MAIN masih akan mengalokasikan dana sekitar Rp100 miliar pada capex 2020. Jadi untuk pembangunan pabrik pakan anyar MAIN menghabiskan dana Rp350 miliar.
Rudy menyebut kapasitas riil pabrik pakan itu sekitar 20.000 ton per hari. Dengan beroperasinya pabrik anyar, MAIN mendapatkan tambahan kapasitas 20% dari kapasitas terpasang.
Lebih lanjut, MAIN juga akan menghabiskan dana sekitar Rp190 miliar untuk pembangunan farm breeder dan farm broiler sebesar Rp90 miliar di daerah Jawa. Namun, Rudy menolak menjelaskan secara terperici kapasitas kandang terpasang. “Untuk farm breeder total penambahan kapasitas sekitar 15% di beberapa lokasi,” katanya.
Baca Juga
Selain itu, perseroan juga akan membangun rumah potong ayam (RPA) dengan otomasi robotic dan silo jagung . Rencananya RPA akan mulai beroperasi pada tahun depan. “Sumber dana belanja modal tahun ini berasal dari bank local dan sebagian dari internal kas karena profit perusahaan masih bagus,” katanya.
Sebagai informasi, segmen penjualan Pakan Ternak, DOC, Ayam Pedaging masing-masing memberikan kontribusi sebesar 62%, 20%,dan 13%. Sementara itu, sisa 3% merupakan penjualan lainnya seperti penjualan daging olahan, telur, ayam afkir, dll. MAIN mencatatkan penjualan pada 2018 sebesar Rp6,7 triliun atau meningkat 23,2% dari tahun sebelumnya.
Adapun, pada kuarta I/2019, mencatatkan penjualan Rp1,94 triliun naik 32% secara tahunan. Adapun penjualan masih ditopang oleh segmen pakan ternak yang naik 36,9% atau sebessar Rp341,7 miliar dan penjualan DOC yang meningkat sebesar 49,7% atau Rp126,9 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.