Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CDS Naik, SUN Turun Terbatas

Koreksi yang terjadi pada pasar saham global akan berdampak terhadap pasar keuangan domestik termasuk pada pasar surat berharga negara (SBN).
Ilustrasi/www.hennionandwalsh.com
Ilustrasi/www.hennionandwalsh.com

Bisnis.com, JAKARTA – Pada perdagangan Rabu (29/5/2019) harga surat utang negara (SUN) berpeluang mengalami penurunan terbatas sejalan meningkatnya persepsi risiko yang tercermin pada kenaikan angka Credit Default Swap (CDS).

Analis MNC Sekuritas I made Adi Saputra mengatakan, koreksi yang terjadi pada pasar saham global akan berdampak terhadap pasar keuangan domestik termasuk pada pasar surat berharga negara (SBN).

Menurutnya, pelaku pasar masih akan mencermati perkembangan sentimen domestik terkait perhelatan politik yang sedang terjadi.

Selain itu, naiknya harga minyak yang berdampak pada perubahan nilai tukar mata uang rupiah terhadap mata uang dolar AS juga menjadi salah satu faktor yang perlu diperhatikan para pelaku pasar pada perdagangan hari ini.

“Dengan kombinasi dari beberapa faktor tersebut, maka MNC sekuritas menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga SUN dengan fokus pada perubahan nilai tukar rupiah,” jelasnya melalui riset Rabu (29/5/2019)

Adapun terbatasnya perubahan harga di pasar sekunder, dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan strategi trading dengan pilihan masih pada SUN tenor pendek dan menengah seperti seri FR0053, FR0035, FR0063, FR0070, FR0056, FR0059, FR0071 dan FR0073

Selain itu pemerintah meraup dana senilai Rp5,16 triliun dari total penawaran yang masuk senilai Rp13,48 triliun melalui lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada 28 Mei 2019.

Angka tersebut masih dibawah target indikatif penerbitan SBSN yang sebesar Rp6,00 triliun.

Harga SUN pada perdagangan Selasa 28 Mei 2019 juga bergerak bervariasi dengan kecenderungan mengalami penurunan ditengah adanya beberapa sentimen negatif dari eksternal.

Pada Selasa (28/5/2019) harga SUN mengalami penurunan pada sebagian besar serinya hingga sebesar 100 bps yang mengakibatkan kenaikan imbal hasil hingga sebesar 9,5 bps.

Adapun untuk SUN dengan tenor pendek (1-4 tahun) didapati penurunan harga sebesar hingga sebesar 13 bps yang mendorong naiknya tingkat imbal hasil hingga sebesar 5 bps.

Sementara itu, untuk tenor menengah (5-7 tahun) menngalami rata-rata kenaikan harga sebesar 14 bps yang mengakibatkan penurunan imbal hasil mencapai 12 bps. Adapun untuk tenor panjang (diatas 7 tahun) terpantau mengalami rata-rata penurunan harga sebesar 15 bps yang berdampak pada naiknya imbal hasil mencapai 9,5 bps.

Penurunan harga SUN pada perdagangan kemarin dipengaruhi oleh kenaikan harga minyak dunia yang naik sebesar 0,87% untuk jenis minyak light sweet. Indonesia merupakan negara net importir minyak dimana ketika harga minyak naik maka biaya impor untuk komoditas minyak juga semakin tinggi dan berdampak pada kebutuhan akan mata uang asing juga meningkat sehingga mengakibatkan tupiah semakin tertekan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper