Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kompak ditutup menguat bersama nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari kedua berturut-turut.
IHSG bahkan membukukan level penutupan tertingginya sejak 14 Mei sekaligus pekan terbaik dalam hampir satu tahun. Rupiah tak mau kalah dengan membukukan penguatan terbesar di Asia bersama rupee India.
Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com hari ini, Jumat (24/5/2019):
IHSG Cetak Pekan Terbaik Sejak Juli 2018
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG berakhir menguat 0,41 persen atau 24,66 poin di level 6.057,35 dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Level penutupan yang dibukukan hari ini adalah yang tertinggi sejak 14 Mei.
Sebanyak enam dari sembilan sektor berakhir di wilayah positif, dipimpin infrastruktur (+1,73 persen) dan aneka industri (+0,82 persen). Tiga sektor lainnya berakhir negatif, dipimpin sektor tambang yang melemah 0,70 persen.
Dari 633 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 212 saham menguat, 183 saham melemah, dan 238 saham stagnan.
Penguatan nilai tukar rupiah berlanjut ditutup menguat 88 poin atau 0,61 persen di level Rp14.392 per dolar AS, penguatan hari kedua berturut-turut.
Selain rupiah, rupee India memimpin penguatan mayoritas mata uang di Asia di tengah melemahnya indeks dolar AS. Nilai tukar rupee terpantau menguat 0,71 persen terhadap dolar AS.
“Bank Indonesia berkomitmen untuk menstabilkan nilai tukar rupiah sejalan dengan fundamentalnya. BI melihat tren bahwa rupiah akan stabil dan cenderung menguat,”ujar Gubernur BI Perry Warjiyo, seperti dikutip Bloomberg.
Investor Asing Net Sell Lagi, IHSG Tetap Naik
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu melaju naik meskipun aksi jual bersih oleh investor asing berlanjut pada perdagangan hari ini.
Investor asing membukukan aksi beli sekitar 634,11 juta lembar saham senilai Rp2,13 triliun. Adapun aksi jual oleh investor asing tercatat 722,45 juta lembar saham senilai sekitar Rp2,5 triliun.
Bursa Global Mampu Naik di Tengah Eskalasi Perang Dagang
Bursa Eropa dan indeks futures Amerika Serikat (AS) mampu bergerak ke posisi lebih tinggi bersama bursa Asia pada perdagangan siang ini, di tengah bertahannya eskalasi tensi perdagangan antara AS dan China.
Presiden AS Donald Trump untuk pertama kalinya mengaitkan perselisihan soal raksasa telekomunikasi Huawei yang dia pandang sebagai ancaman terhadap keamanan Amerika Serikat dengan kesepakatan untuk menyelesaikan perang dagang AS-China.
Pergerakan Harga Emas Comex dan Antam
Harga emas Comex untuk kontrak Agustus 2019 terpantau turun 3,70 poin atau 0,29 persen ke level US$1.287,30 per troy ounce pukul 19.02 WIB. Sepanjang perdagangan hari ini, harga emas bergerak di level 1.285,90-1.290,30.
Sementara itu, harga emas batangan Antam berdasarkan daftar harga emas untuk Butik LM Pulogadung Jakarta naik Rp4.000 menjadi Rp666.000 per gram. Harga pembelian kembali atau buyback emas Antam juga naik Rp4.000 menjadi Rp591.000 per gram.
Ikuti Minyak, Harga Karet Bangkit dari Pelemahan
Harga karet di bursa Tokyo berhasil bangkit dari pelemahannya dan ditutup di zona hijau pada perdagangan hari ini, sejalan dengan rebound harga minyak mentah.
Meski mampu rebound, minyak menuju penurunan mingguan terbesar sejak Desember 2018 di tengah suramnya prospek perdagangan dunia dan membengkaknya jumlah stok minyak mentah di AS yang membangkitkan kembali kekhawatiran akan kelebihan suplai global.