Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah pada awal perdagangan hari ini, Kamis (9/5/2019), di Bursa Efek Indonesia (IDX).
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG terpantau melemah 0,31 persen atau 19,24 poin ke level 6.250,97 pada pukul 09.22 WIB, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,45 persen atau 28,02 poin di posisi 6.242,18.
Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 6.236,51 – 6.254,99. Adapun pada perdagangan Rabu (8/5), IHSG ditutup dengan pelemahan 0,43 persen atau 27,12 poin di posisi 6.270,20.
Dari 631 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 119 saham di antaranya menguat, sedangkan 114 saham melemah dan 398 saham lainnya stagnan.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menjadi penekan utama IHSG pagi ini dengan pelemahan masing-masing 1,66 persen dan 1,62 persen.
Delapan dari sembilan sektor bergerak di zona merah pagi ini, dengan tekanan terbesar oleh sektor aneka industri yang melemah 1,54 persen, disusul sektor industri dasar dengan pelemahan 1,30 persen. Adapun sektor konsumer menguat 0,68 persen.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 juga terpantau melemah 0,67 persen atau 3,67 poin ke level 544,69, setelah dibuka dengan pelemahan 0,72 persen atau 3,93 poin ke level 544,43.
Tim riset PT Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG melanjutkan pelemahannya, di tengah efek diskusi Perdagangan AS-China yang masih berlangsung.
Pasar saham AS pada Rabu bergerak bervariasi merespon pernyataan Presiden Trump mengenai negosiasi perdagangan AS-China. Sementara itu, pihak AS tetap menyatakan akan mengenakan tarif Jumat ini terhadap produk China, ditengah rencana kedatangan Wakil PM China Liu He ke AS Kamis ini.
“Pandangan kami terhadap pergerakan pasar saham pada hari ini berpotensi melanjutkan pelemahan seiring sentimen global yang masih belum ada kepastian,” ungkap Samuel Sekuritas dalam risetnya, Kamis (9/5/2019).
“Investor disarankan memperhatikan data domestik yang akan dirilis hari ini yaitu neraca berjalan kuartal I-2019. Kami memperkirakan CAD akan membaik di angka 2.6 persen,” lanjut mereka.