Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KLBF Proyeksi Kinerja Naik Single Digit pada Kuartal I/2019

PT Kalbe Farma Tbk. memproyeksi pertumbuhan pada periode Januari-Maret 2019 hanya tumbuh single digit.
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk. Vidjongtius memberikan paparan saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Selasa (15/5/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk. Vidjongtius memberikan paparan saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Selasa (15/5/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA — PT Kalbe Farma Tbk. memperkirakan pertumbuhan kinerja pada kuartal I/2019 hanya berada di kisaran single digit.

Presiden Direktur Kalbe Farma (KLBF) Vidjongtius mengatakan kinerja keuangan perseroan sepanjang kuartal pertama 2019 sudah memenuhi ekspektasi dan bahkan lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan kinerja didorong oleh segmen obat resep yang menunjukkan perbaikan dan sejumlah produk consumer health.

Namun, lanjutnya, hal itu masih belum mampu mendongkrak pertumbuhan hingga double digit

“Angkanya belum bisa diungkapkan, tapi yang jelas single digit revenue dan begitupun labanya,” tutur Vidjongtius usai lokakarya Go Big with Go Public di kantor Direktorat Jendral (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Jakarta, Senin (29/4/2019).
 
Tahun ini, sambungnya, KLBF juga mengalokasikan belanja modal yang lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Anggaran capital expenditure (capex) yang sebesar Rp1,5 triliun akan digunakan untuk membangun 2 pabrik di Cikarang dan 1 pabrik di Pulo Gadung, demi memperluas distribusi.

Pabrik di Cikarang kemungkinan baru beroperasi pada 2020 karena progres konstruksinya baru 50 persen, sedangkan pabrik di Pulo Gadung akan beroperasi pada kuartal II/2019.

Hingga kuartal I/2019, serapan capex sudah mencapai 25 persen.

Perseroan mengungkapkan bakal meningkatkan kegiatan pemasaran dan distribusi di berbagai daerah selama Ramadan dan Idulfitri. KLBF memperkirakan penjualan produk makanan dan minuman kesehatan akan naik dalam periode tersebut, yakni menyentuh 10-19 persen.
  
"Tidak semua produk mendapatkan manfaat selama bulan puasa. Bagi produk yang sesuai, bisa naik belasan persen. [Kenaikan penjualan di produk] makanan atau minuman kesehatan dan obat vitamin, serta obat maag," sebut Vidjongtius.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper