Bisnis.com, JAKARTA — PT Astra International Tbk. akan menjaga penguasaan pangsa pasar penjualan mobil dalam negeri pada kisaran 50% sepanjang 2019.
Presiden Direktur Astra Intenational Prijono Sugiarto mengatakan bahwa pihaknya tidak muluk-muluk untuk menetapkan target penguasaan pangsa pasar penjualan mobil dalam negeri.
Menurutnya, untuk menjaga penguasaan pangsa pasar di kisaran 50% merupakan capaian yang memuaskan untuk emiten berkode saham ASII tersebut.
“Kami selalu maintain 50%,” ujarnya di Jakarta, Kamis (25/4/2019).
Adapun, selama periode kuartal I/2019, kontribusi laba bersih dari bisnis otomotif turun 10% menjadi Rp1,9 triliun.
Direktur Astra International Henry Tanoto mengatakan bahwa penurunan laba bersih disebabkan oleh melemahnya volume penjualan mobil dan kenaikan biaya material pada bisnis manufaktur.
Melemahnya volume penjualan tersebut disebabkan oleh sikap masyarakat yang berhati-hati dalam melakukan pembelian selama masa Pemilihan Umum.
“Jadi setelah pilpres diharapkan pulih,” ujarnya.
Penjualan mobil secara nasional turun 13% menjadi 254.000 unit. Namun, penjualan mobil Astra hanya menurun 5% menjeadi 134.000 unit, sehingga pangsa pasar Astra meningkat dari 49% menjadi 53% pada kuartal I/2019.
Di sisi lain, penjualan sepeda motor secara nasional meningkat 19% selama dua bulan pertama 2019 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penjualan nasional PT Astra Honda Motor meningkat 19% menjadi 1,3 juta unit.
“Kami menyiapkan stok untuk menjelang lebaran, biasanya jelang lebaran sales bisa naik 20% di ritelnya,” ujar Direktur Astra International Johannes Loman.
Pada 2019, ASII menargetkan penjualan sepeda motor sebanyak 6 juta unit — 6,3 juta unit, sedangkan penjualan mobil ditargetkan dapat mencapai 1,15 juta unit. Target penjualan tersebut ditetapkan moderat oleh perseroan dengan memperhatikan kondisi industri.