Bisnis.com, SEMARANG — Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno mengungkapkan pembentukan holding penerbangan ditujukan guna memperkuat neraca keuangan perusahaan pelat merah di sektor tersebut.
Dia menuturkan sektor penerbangan yang dimksud bisa perusahaan maskapai, pengelola bandara, dan sebagainya. Rini menyatakan saat ini, juga terdapat holding perusahaan sektor penerbangan di beberapa negara lain.
“Holding itu diharapkan untuk memperkuat keuangan, neraca keuangan dari sektor penerbangan,” ujarnya di Semarang, Sabtu (13/4/2019).
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengaku sedang meminta konsultan untuk mengkaji pembentukan holding perusahaan BUMN di sektor penerbangan. Oleh karena itu, pembentukan holding ini seluruhnya masih dalam proses.
Sayangnya, Rini tidak menjawab ketika ditanya mengenai target pembentukan holding perusahaan BUMN penerbangan ini.
Di sisi lain, Kementerian BUMN menargetkan seluruh BUMN dapat memeroleh keuntungan total di atas Rp210 triliun sepanjang tahun ini. Rini mengklaim bahwa total keuntungan yang diraih pada 2018 sudah di atas Rp200 triliun, tumbuh cukup pesat jika dibandingkan dengan kinerja pada 2014.
Dia menjelaskan perkembangan BUMN dapat terjadi lantaran presiden menginginkan perusahaan-perusahaan tersebut dikelola secara profesional.
Dalam perayaan ulang tahun ke-21 BUMN yang dilaksanakan di Semarang, Rini juga menyebutkan bahwa BUMN harus memberikan ruang yang lebih luas kepada milenial. Alasannya, milenial memiliki semangat yang lebih besar, inovatif, dan kreatif.