Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Global Memerah, IHSG Melemah Lebih dari 1 Persen

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah lebih dari 1% pada perdagangan hari ini, Kamis (11/4/2019).
Karyawan beraktivitas di dekat papan penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Senin (4/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan beraktivitas di dekat papan penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Senin (4/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah lebih dari 1% pada perdagangan hari ini, Kamis (11/4/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG berakhir melemah 1,05% atau 68,16 poin di level 6.410,17 dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Rabu (10/4), IHSG berakhir terkoreksi 0,09% atau 6,02 poin di level 6.478,33.

Indeks mulai melanjutkan pelemahannya dengan dibuka turun 0,16% atau 10,07 poin di level 6.468,26 pagi tadi. Penurunan yang dibukukan pada akhir perdagangan Kamis adalah yang terbesar kedua sejak 25 Maret.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.410,17 – 6.472,73.

Sebanyak delapan dari sembilan sektor berakhir di wilayah negatif, dipimpin sektor industri dasar (-2,32%) dan consumer goods (-1,46%). Satu-satunya sektor yang mampu ditutup di zona positif adalah tambang yang naik 0,27%.

Dari 630 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 134 saham menguat, 249 saham melemah, dan 247 saham stagnan.

Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) yang masing-masing turun 2,63% dan 1,94% menjadi penekan utama pelemahan yang dibukukan IHSG pada akhir perdagangan hari ini.

Meski IHSG turun cukup tajam, investor asing masih terus ramai memborong saham nasional. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, aksi beli bersih (net buy) oleh investor asing tercatat Rp546,80 miliar pada perdagangan hari ini, net buy hari ketujuh beruntun.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 lanjut berakhir melemah 1,55% atau 8,85 poin di level 562,94, setelah ditutup turun 0,05% atau 0,27 poin di posisi 571,80 pada Rabu (10/4).

Indeks saham lainnya di Asia juga rata-rata berakhir di zona negatif, di antaranya adalah indeks FTSE Malay KLCI (-0,93%) dan indeks PSEi Filipina (-0,66%).

Sementara itu, indeks Topix Jepang dan indeks Hang Seng Hong masing-masing ditutup turun 0,07% dan 0,93%. Di China, dua indeks saham utamanya yakni Shanghai Composite dan CSI 200 ikut melemah masing-masing sebesar 1,60% dan 2,16%.

Bursa saham global menjauh dari level tertingginya dalam enam bulan pada perdagangan sore ini, saat investor mencermati tanda-tanda peringatan seputar pertumbuhan yang disampaikan sejumlah bank sentral.

Berdasarkan data Reuters, indeks MSCI world equity, yang melacak pergerakan saham di 47 negara, turun 0,1% dari level tertingginya dalam enam bulan yang mampu dibukukan pada awal pekan ini.

Indeks MSCI untuk saham-saham emerging market pun turun 0,4%, sedangkan bursa saham Eropa melandai 0,4%, mengekor penurunan bursa saham Asia, dengan indeks saham di London dan Frankfurt beringsut turun.

Bank Sentral AS Federal Reserve kemungkinan akan mempertahankan suku bunga acuannya tahun ini, seperti yang diperlihatkan dalam risalah pertemuan kebijakannya bulan lalu yang dirilis pada Rabu (10/4), mengingat risiko bagi ekonomi AS akibat kondisi keuangan dan kebijakan proteksionisme.

Sementara itu, Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) mempertahankan kebijakan longgarnya dalam pertemuan yang berakhir pada Rabu (10/4/2019).

Langkah ini menyoroti ancaman yang dihadapi pertumbuhan global serta meningkatkan prospek lebih banyak dukungan ke dalam ekonomi zona euro yang tengah bergulat.

“Para pedagang terus bersikap wait and see serta menantikan kesempatan selanjutnya dalam kondisi pasar penuh kehati-hatian. Dua risiko agenda utama telah dilalui dengan ECB dan The Fed,” ujar Nick Twidale, analis di Rakuten Securities Australia.

Berbanding terbalik dengan IHSG, nilai tukar rupiah mampu rebound dan ditutup terapresiasi 13 poin atau 0,09% di level Rp14.140 per dolar AS, seiring dengan pelemahan dolar AS.

Saham-saham penekan IHSG:                   

Kode

(%)

BMRI

-2,63

HMSP

-1,94

TLKM

-2,03

UNVR

-1,62

BBCA

-0,81

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

TCPI

+24,79

KAEF

+11,76

BDMN

+2,04

MDKA

+11,44

INCO

+3,06

Sumber: BEI

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper