Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak dunia bervariasi pada perdagangan Kamis (4/4/2019), dengan Brent naik lebih tinggi menuju level psikologis US$70 per barel.
Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 13:20 WIB, harga minyak Brent menguat 0,03% atau 0,02 poin di level US$69,33 per barel. Sebaliknya harga minyak West Texas Intermediate melemah 0,06% atau 0,04 poin di level US$62,42 per barel.
Mengutip dari Reuters, harga acuan global Brent telah meningkat hampir 30% pada tahun ini, sedangkan WTI telah naik hampir 40%. Pernguatan tersebut didukung oleh pengetatan pasokan global dan tanda-tanda permintaan yang meningkat.
"Ada bias [harga] yang jelas ke atas dengan pembatasan pasokan,” kata Michael McCarthy, kepala strategi pasar di CMC Markets di Sydney, merujuk pada pemotongan pasokan oleh OPEC dan lainnya bersama dengan sanksi terhadap Iran.
Kemudian, sambungnya, ada gambaran permintaan yang jauh lebih baik di luar perkiraan, setelah angka-angka PMI [purchasing managers index/indeks manajer pembelian] China dan AS baru-baru ini menunjukkan peningkatan. Hal ini bersamaan dengan potensi pemicu dari perjanjian perdagangan AS-China.
Indeks manajer pembelian layanan atau PMI manufaktur Caixin / Markit (PMI) naik menjadi 54,4, tertinggi sejak Januari 2018 dan naik dari 51,1 Februari lalu. Demikian, survei bisnis swasta sektor jasa China menunjukkan pada Rabu (3/4) waktu setempat.
Sementara itu, penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan, Rabu (3/4), pembicaraan perdagangan antara Amerika Serikat dan China telah menunjukkan progres positif pekan lalu di Beijing. “Kedua pihak membidik untuk menjembatani perbedaan selama pembicaraan lebih lanjut,” katanya.
Minyak mentah juga didukung oleh perjanjian antara Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutu seperti Rusia, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC +, untuk mengurangi produksi minyak sekitar 1,2 juta barel per hari tahun ini.
Tekanan AS terhadap Iran meningkat, menurut seorang pejabat senior administrasi Trump awal pekan ini, Washington mempertimbangkan lebih banyak sanksi terhadap negara Timur Tengah tersebut.
Namun, persediaan minyak mentah di Amerika Serikat naik 7,2 juta barel pekan lalu, karena impor bersih naik. Sedangkan para analis memperkirakan adanya penurunan 425.000 barel