Bisnis.com, JAKARTA—MNC Sekuritas memperkirakan bahwa pada perdagangan hari ini, Kamis (21/3/2019) harga surat utang negara atau SUN masih akan bergerak bervariasi dengan berpeluang untuk mengalami penurunan yang didorong oleh pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.
"Selain itu, kami perkirakan pada perdagangan hari ini adanya para pelaku pasar yang melakukan aksi ambil untung (taking profit) di tengah kenaikan harga SUN yang terjadi sejak pekan lalu," kata I Made Adi Saputra, Kepala Divisi Riset Fixed Income MNC Sekuritas melalui riset harian, Kamis (21/3/2019).
Selain itu, jelang disampaikannya suku bunga acuan Bank Indonesia pada hari ini, para pelaku pasar memperkirakan bahwa Bank Indonesia masih akan mempertahankan suku bunga acuannya di level 6,00% seiring dengan cukup terjaganya kondisi ekonomi domestik.
Dari beberapa faktor tersebut, Made perkirakan harga SUN pada perdagangan hari ini akan cenderung bergerak terbatas.
Made masih menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga SUN dengan melakukan strategi trading di tengah harga SUN yang masih bergerak berfluktuasi.
"Kami juga masih merekomendasikan seri - seri SUN dengan tenor pendek dan menengah sebagai pilihan di tengah kondisi pasar yang masih berfluktuasi, yaitu seri FR0069, FR0053, FR0061, FR0070, FR0056, FR0059, FR0071, FR0058, dan FR0068," katanya.
Review (Rabu, 20 Maret 2019)
Pada perdagangan hari Rabu, 20 Maret 2019, harga SUN kembali bergerak dengan mengalami kenaikan yang terbatas di tengah nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika yang menguat serta adanya beberapa sentimen global.
Perubahan harga SUN yang terjadi hingga sebesar 112 bps yang berdampak terhadap adanya perubahan rata-rata tingkat imbal hasil yang mengalami penurunan sebesar 3,5 bps.
Adapun, SUN seri acuan dengan perubahan harga tertinggi didapati pada tenor 20 tahun sebesar 58 bps sehingga berdampak pada penurunan tingkat imbal hasil hingga sebesar 5,8 bps pada level 8,097%.
Selanjutnya, SUN seri acuan bertenor 5 tahun dan 15 tahun yang mengalami kenaikan harga masing-masing sebesar 22 bps dan 16 bps sehingga mendorong penurunan tingkat imbal hasil masing-masing sebesar 5 bps di level 7,226% dan 2 bps di level 8,023%.
Adapun, harga SUN seri acuan dengan tenor 10 tahun mengalami kenaikan sebesar 12 bps mengakibatkan turunnya tingkat imbal hasil sebesar 1,7 bps di level 7,684%.