Bisnis.com, JAKARTA — PT Pupuk Indonesia (Persero) menganggarkan belanja modal sekitar Rp2,4 trilin pada tahun ini.
Direktur Keuangan Pupuk Indonesia Indarto Pamoengkas menyampaikan, dana tersebut akan digunakan untuk investasi di Pabrik NPK (Nitrogen Phospor dan Kalium).
“Capex tahun ini tidak besar, sekitar Rp2,4 triliun karena kami untuk investasi di urea yang besar itu sudah selesai,” katanya kepada Bisnis.com, dikutip Senin (4/3/2019), mengacu kepada pembangunan 3 pabrik urea sebelumnya.
Indarto melanjutkan, saat ini pembangunan pabrik NPK sedang berjalan di bawah PT Pupuk Iskanda Muda (PIM) dan PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri).
Adapun, perseroan menargetkan total kapasitas dari pabrik NPK tersebut mencapai 2,4 ton yang tersebar di 5 pabrik. “Pembangunan pabrik NPK itu selama 1,5—2 tahun. Jadi, mungkin baru tahun depan terlihat hasilnya,” imbuh Indarto.
Sebelumnya, Direktur Utama Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat mengatakan tahun ini perseroan akan membangun pabrik NPK di Aceh dengan kapasitas 500.000 ton. Adapun nilai investasi yang digelontorkan oleh Pupuk Holding mencapai Rp1,2 triliun.
Aas mengatakan itu baru proyek pertama. Pasalnya sampai dengan 2022, perusahaan plat merah tersebut berencana menambah kapasitas produksi pupuk NPK dari semula 3 juta ton menjadi 5,4 juta ton.