Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pupuk Indonesia Siapkan Capex Rp2,4 Triliun

PT Pupuk Indonesia (Persero) menganggarkan belanja modal sekitar Rp2,4 trilin pada tahun ini.
Petugas memantau proses pengisian pupuk kedalam kapal saat produksi ekspor urea di Pelabuhan PT Pupuk Kaltim di Bontang, Kalimantan Timur, Selasa (18/9). PT Pupuk Indonesia menargetkan penjualan ekspor hingga sebesar Rp8,31 triliun sepanjang tahun 2018./ANTARA-Reno Esnir
Petugas memantau proses pengisian pupuk kedalam kapal saat produksi ekspor urea di Pelabuhan PT Pupuk Kaltim di Bontang, Kalimantan Timur, Selasa (18/9). PT Pupuk Indonesia menargetkan penjualan ekspor hingga sebesar Rp8,31 triliun sepanjang tahun 2018./ANTARA-Reno Esnir

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pupuk Indonesia (Persero) menganggarkan belanja modal sekitar Rp2,4 trilin pada tahun ini.

Direktur Keuangan Pupuk Indonesia Indarto Pamoengkas menyampaikan, dana tersebut akan digunakan untuk investasi di Pabrik NPK (Nitrogen Phospor dan Kalium).

Capex tahun ini tidak besar, sekitar Rp2,4 triliun karena kami untuk investasi di urea yang besar itu sudah selesai,” katanya kepada Bisnis.com, dikutip Senin (4/3/2019), mengacu kepada pembangunan 3 pabrik urea sebelumnya.

Indarto melanjutkan, saat ini pembangunan pabrik NPK sedang berjalan di bawah PT Pupuk Iskanda Muda (PIM) dan PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri).

Adapun, perseroan menargetkan total kapasitas dari pabrik NPK tersebut mencapai 2,4 ton yang tersebar di 5 pabrik. “Pembangunan pabrik NPK itu selama 1,5—2 tahun. Jadi, mungkin baru tahun depan terlihat hasilnya,” imbuh Indarto.

Sebelumnya, Direktur Utama Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat mengatakan tahun ini perseroan akan membangun pabrik NPK di Aceh dengan kapasitas 500.000 ton. Adapun nilai investasi yang digelontorkan oleh Pupuk Holding mencapai Rp1,2 triliun. 

Aas mengatakan itu baru proyek pertama. Pasalnya sampai dengan 2022, perusahaan plat merah tersebut berencana menambah kapasitas produksi pupuk NPK dari semula 3 juta ton menjadi 5,4 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper