Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Ingin Izinkan Beli Saham Pakai Kartu Kredit, Ini Tanggapan Pelaku Pasar

Rencana Bursa Efek Indonesia untuk membolehkan pembelian saham menggunakan kartu kredit dinilai cukup berisiko bagi investor, sehingga benar-benar harus disertai proses literasi yang memadai tentang kartu kredit dan investasi pasar modal.
Pekerja melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jum'at (22/2/2019)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso
Pekerja melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jum'at (22/2/2019)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso

Bisnis.com, JAKARTA — Rencana Bursa Efek Indonesia untuk membolehkan pembelian saham menggunakan kartu kredit dinilai cukup berisiko bagi investor, sehingga benar-benar harus disertai proses literasi yang memadai tentang kartu kredit dan investasi pasar modal.

Alfred Nainggolan, Kepala Riset Koneksi Kapital, mengatakan bahwa dalam teori invesasi, memang tidak ada peraturan mutlak tentang sumber dananya harus berasal dari dana sendiri dan bukan utang.

Dalam arti itu, berinvestasi dengan utang kartu kredit pun tidak dilarang, selama investor yang bersangkutan memahami risikonya.

Akan tetapi, dengan membuka keran pembelian saham menggunakan fasilitas pendanaan bank melalui kartu kredit berpotensi membahayakan investor. Pasalnya, karakter investasi bersifat tidak pasti, sedangkan biaya kartu kredit bersifat pasti.

“Ini bisa menyebabkan terjadi mismatch dalam portofolio investor, sehingga kalau ini dibuka prose literasi tentang risikonya harus benar-benar sampai paham. Jangan sampai investor kita karena kurang terdukasi akan lebih banyak dapat mudaratnya dari pada manfaatnya,” katanya, Rabu (27/2/2019).

Alfred mengatakan, pelaku pasar, terutama ritel, harus memahami dengan baik perbedaan antara investasi jangka panjang dan trading jangka pendek. Aktivitas trading membutuhkan kemampuan dan pemahaman tentang pasar modal yang lebih dalam dibandingkan dengan investasi.

Bagi pihak-pihak yang sudah khatam tentang ilmu-ilmu analis teknikal untuk trading, boleh jadi selama ini sudah menggunakan kartu kredit atau pinjaman bank untuk mendukung kegiatan tradingnya.

Akan tetapi, bagi investor yang memiliki horizon investasi jangka panjang, memanfaatkan kartu kredit bisa sangat berisiko, sebab beban bunga kartu kredit bersifat jangka pendek. Belum tentu keuntungan investasi dalam jangka pendek sudah mampu menutupi biaya-biaya kartu kredit tersebut.

Aria Santoso, Pengamat Pasar Modal, mengatakan bahwa penggunaan kartu kredit untuk pembelian saham berpotensi menyebabkan terjadinya over leverage bagi para spekulan karena modal disetor yang masuk ke sekuritas belum tentu membedakan sumbernya dari kes atau tidak.

Di sisi lain, investor masih bisa memanfaatkan trading limit dan juga margin untuk memungkinkan peningkatan leverage, sekaligus risiko.

Aria menilai, pada akhirnya investor harus memiliki kesadaran untuk mengelola risiko, yakni berinvestasi dengan dana yang bukan berasal dari utang. Ini sangat berbeda dengan para spekulan yang memanfaatkan berbagai cela fasilitas perdagangan di bursa.

“Jadi, bukan tentang kartu kreditnya, tetapi bagaimana investor mampu memastikan bahwa kartu kredit tersebut akan dibayarkan pada saat jatuh tempo dan masih dalam kemampuan bayar sesuai pendapatan rutin investor,” katanya.

Aria menilai, keuntungan menggunakan fasilitas kartu kredit untuk membeli saham yakni investor bisa memanfaatkan momentum di pasar modal ketika dana belum tersedia dengan ditalangi menggunakan kartu kredit, asalkan nanti bisa melunasi kewajibannya pada saat dana tersedia.

Sebelumnya, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djayadi mengatakan bahwa rencana untuk membuka kemungkinan membeli saham menggunakan kartu kredit sedang dikaji bersama OJK. Tujuannya adalah untuk meningkatkan transaksi di pasar modal. Rencana ini belum difinalisasi.

Menurutnya, hal tersebut bisa saja dilakukan, sebab tidak ada pengaturan yang membatasi tujuan penggunaan dana kartu kredit. Selama ini, peminjaman dana pun sudah difasilitasi dengan transaksi margin oleh sekuritas, tetapi dengan banyak batasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper