Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham ASII Masih Rawan Koreksi

Saham PT Astra Internasional Tbk ditutup melemah 350 poin di level 7.250 mengakhiri perdagangan sesi I hari ini. Saham ASII turut menjadi penekan utama laju IHSG yang juga terkoreksi 72 poin di level 6.452.
Gedung Astra International./Istimewa
Gedung Astra International./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA—Saham PT Astra Internasional Tbk ditutup melemah 350 poin di level 7.250 mengakhiri perdagangan sesi I  hari ini. Saham ASII turut menjadi penekan utama laju IHSG yang juga terkoreksi 72 poin di level 6.452.

Tak hanya IHSG, bursa saham Asia kompak melemah dalam merespons perkembangan terkini perkembangan penyelesaian sengketa dagang antara AS dan China. Secara fundamental, kinerja ASII pada 2018 memperoleh pendapatan bersih yang tumbuh 16% (yoy) menjadi Rp239 triliun dari Rp206 triliun.

Kinerja yang positif ini pada membawa perseroan mencatatkan laba bersih hingga Rp22 triliun atau naik 15% dari Rp19 triliun.

ASII masih mengandalkan segmen bisnis otomotif menjadi lini utama penopang kinerja perusahaan dengan share 39,3% dari total laba bersih. Meskipun demikian, performa bisnis otomotif mengalami koreksi 4% (yoy) menjadi sebesar Rp8,5 triliun.

Saat ini, valuasi saham ASII tengah terdiskon dengan forward PE ratio sebesar 11,9 kali atau -2 standar deviasi di bawah rata-rata historis 5 tahun dengan forward PE ratio 14,7 kali. Namun, saham ASII ini masih relatif outperform apabila dibandingkan dengan indeks sektor aneka industri yang memiliki PE ratio sebesar 11,8 kali.

Secara teknikal analisis, candlestick saham ASII membentuk bearish harami pattern yang mengindikasikan terjadinya pelemahan cukup dalam. Indikator stochastic oscillator dan relative strength index terlihat pada posisi oversold.

Saham ASII akan mencoba menguat terbatas menuju 7.490 dengan menguji MA200 sebagai resistance terdekat. Diperkirakan saham ASII akan bergerak dalam rentang 7.150 – 7.570 pada perdagangan hari ini.

 

Saham ASII Masih Rawan Koreksi

Sumber: Bloomberg 

*) Anida ul Masruroh, analis Bisnis Indonesia Resources Center

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper