Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Harga CPO Menanjak, Margin Sampoerna Agro (SGRO) Berpotensi Meningkat

PT Sampoerna Agro Tbk. memprediksi margin perseroan berpotensi meningkat seiring dengan kenaikan harga minyak sawit mentah pada awal tahun ini.
Novita Sari Simamora
Novita Sari Simamora - Bisnis.com 19 Februari 2019  |  17:47 WIB
Harga CPO Menanjak, Margin Sampoerna Agro (SGRO) Berpotensi Meningkat
Pabrik PT Sampoerna Agro. - Twitter.com

Bisnis.com, JAKARTA —  PT Sampoerna Agro Tbk. memprediksi margin perseroan berpotensi meningkat seiring dengan kenaikan harga minyak sawit mentah pada awal tahun ini.

Head of Investor Relations Sampoerna Agro Michael Kesuma mengungkapkan bahwa pada kuartal IV/2018, harga CPO sekitar Rp6.000 per kg. Adapun,  pada awal tahun harga sudah naik sekitar 20% menjadi Rp7.100 per kg.

"Tahun lalu, volume produksi tinggi sehingga harga jatuh. Kami pun memutuskan untuk mengeluarkan produksi pada kuartal I/2019 dan surprise harga sudah menjadi Rp7.100 per kg. Iya, otomatis margin naik," ungkapnya kepada Bisnis.com, Selasa (19/2/2019).

Dia menambahkan, peningkatan harga CPO ini bakal mengerek margin perseroan. Mengutip laporan keuangan September 2018, gross profit margin dan net profit margin perseroan masing-masing 26,32% dan 7,38%. 

Pada 2018, proyeksi produksi CPO emiten bersandi saham SGRO ada pada kisaran 15%— 20% dan berhasil menembus pertumbuhan hingga 20% year on year. Sebagai gambaran, pada 2017, produksi CPO SGRO sebanyak 323.000 ton. Bila dihitung, pertumbuhan CPO perseroan hingga 20% maka asumsi realisasi produksi bisa mencapai 388.000 ton. 

Pada 2019, SGRO memproyeksikan volume produksi bakal naik sekitar 5%— 10% atau menjadi 407.400 ton— 426.800 ton. Untuk produksi pada tahun ini, katanya, masih sangat dipengaruhi oleh faktor cuaca.

"Kalau tahun ini, tingkat pertumbuhan bakal lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri, karena profil perkebunan berada di posisi yang baik. Kami juga melakukan intensifikasi," kata Michael.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

kinerja emiten sampoerna agro
Editor : Riendy Astria

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top