Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sinarmas Sekuritas: IHSG Senin (18/2) Berpeluang Menguat

Sinarmas Sekuritas dalam laporannya memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada Senin (18/2/2019).
Karyawan beraktivitas di dekat papan penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Senin (4/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan beraktivitas di dekat papan penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Senin (4/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Sinarmas Sekuritas dalam laporannya memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada Senin (18/2/2019). Secara teknikal harga diperkirakan bergerak di dalam rentang 6.354—6.459.

Dalam publikasi risetnya, Sinarmas Sekuritas menuliskan, IHSG diperkirakan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat. Secara teknikal, IHSG diprediksi bergerak di kisaran 6354-6459.

Dari luar negeri, bursa AS ditutup menguat pada perdagangan Jumat (15/2/2019). Harga crude oil naik ke level US$55.59 per barel. Harga batu bara stabil ke level US$94.85 per juta ton.

Adapun, rupiah bergerak stabil terhadap dollar AS ke level Rp 14,154. Obligasi pemerintah tenor 10 tahun stabil di level 8.00%.  

Dari dalam negeri, Data Kementerian Pertanian menunjukkan produksi jagung nasional naik tajam dari 19 juta ton pada 2014 menjadi 30 juta ton pada 2018. Sementara itu, konsumsi menurun drastis dari 18,3 juta ton menjadi 15,5 juta ton/tahun.

Sehubungan dengan emiten, Bank Tabungan Negara (BBTN) mencatatkan laju pertumbuhan positif karena penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi selama 2018 di wilayah Jawa Tengah mencapai Rp 2,7 triliun. Angka tersebut melampaui target penyaluran KPR tahun 2018 atau mencapai 118% dari target.

Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncull (SIDO) mencatatkan penjualan sebesar IDR 2,76tn (+7.4% YoY) dan laba bersih IDR 663.8bn (+24.4% YoY). United Tractors (UNTR) membidik penjualan batu bara sebanyak 9 juta ton pada 2019, naik 28,57% dari capaian pada tahun lalu yang diestimasi sekitar 7 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper