Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pacu Pertumbuhan Bisnis, Garuda Maintenance (GMFI) Bentuk Anak Usaha Baru

Untuk memacu pertumbuhan bisnis, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI) membentuk dua anak usaha baru yang dikembangkan dari diferensiasi usaha yang akan mendukung kegiatan usaha utama GMFI.
Dirut PT. Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia Tbk Iwan Joeniarto (kanan) berjabat tangan dengan CEO Ethiopian Airlines, Tewolde Gebremariam, seusai penandatanganan kerja sama di sela-sela Forum Indonesia Afrika (IAF) 2018 di Nusa Dua, Bali, Rabu (11/4/2018)./ANTARA-Nyoman Budhiana
Dirut PT. Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia Tbk Iwan Joeniarto (kanan) berjabat tangan dengan CEO Ethiopian Airlines, Tewolde Gebremariam, seusai penandatanganan kerja sama di sela-sela Forum Indonesia Afrika (IAF) 2018 di Nusa Dua, Bali, Rabu (11/4/2018)./ANTARA-Nyoman Budhiana

Bisnis.com, JAKARTA – Untuk memacu pertumbuhan bisnis, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI) membentuk dua anak usaha baru yang dikembangkan dari diferensiasi usaha yang akan mendukung kegiatan usaha utama GMFI.

Dua anak usaha baru tersebut yakni PT Garuda Daya Pratama Sejahtera (GDPS) dan PT Garuda Energi Logistik & Komersial (GELK). GDPS yang resmi berdiri pada 25 Januari 2019 merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyediaan sumber daya manusia untuk industri aviasi. Perusahaan patungan antara GMFI dengan Koperasi Karyawan GMF AeroAsia (Koperasi karyawan GMFI) ini menyasar tingginya kebutuhan SDM berkualifikasi tinggi dalam industri aviasi seperti jasa perawatan pesawat, layanan darat dan keamanan penerbangan.

Melalui keterangan resmi, Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto mewakili pemegang saham mayoritas mengatakan bahwa sebagai langkah awal GDPS akan menyasar kebutuhan SDM dari lingkup Garuda Indonesia Group.

“Kebutuhan yang tinggi ini dapat diakomodir oleh kekuatan GDPS yang memiliki jaringan di bisnis perawatan pesawat yang cukup kuat. Selain itu orang-orang di dalam manajemen GDPS juga sudah berpengalaman dalam mencetak SDM berkualifikasi tinggi di bidang aviasi,” ujar Iwan, Rabu (13/2/2019).

Lebih jauh, Dibentuknya GDPS ini disebut sebagai langkah efisiensi dalam penyediaan SDM yang selama ini banyak dilakukan di dalam Garuda Indonesia Group. Selain itu, dengan membentuk anak usaha yang fokus terhadap jasa penyediaan SDM yang mumpuni, GDPS diharapkan dapat membantu peningkatan kualitas pekerjaan yang diberikan oleh karyawan outsource.

Iwan mengatakan, langkah selanjutnya adalah memulai memberikan layanan kepada pelanggan GDPS, termasuk GMF. Diharapkan dalam kurun waktu 5 tahun ke depan, GDPS dapat menunjukan pertumbuhan yang berkelanjutan dengan penerapan teknologi baru dan layanan secara menyeluruh dalam hal ketenagakerjaan kepada pelanggannya. Iwan menambahkan bahwa kedepan diharapkan pasar GDPS lebih luas lagi daripada lingkungan Garuda Indonesia Group.

Sementara itu, GMF juga memperkuat posisinya di industri perawatan pesawat dengan membentuk anak usaha bernama PT Garuda Energi Logistik Komersial (GELK). Perusahaan ini bergerak di bidang perdagangan suku cadang dan mesin pesawat udara, sewa guna usaha suku cadang dan mesin pesawat udara, perdagangan umum, penyediaan energi listrik, distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) serta pengelolaan limbah.

GELK dibentuk dalam rangka menunjang kegiatan operasional penerbangan dengan harga yang kompetitif. Perusahaan ini dibentuk atas patungan atau joint venture antara GMF dan Aerowisata dengan komposisi saham 99% banding 1%.

Direktur Utama GMF, Iwan Joeniarto mengatakan bahwa dibentuknya GELK untuk mengembangkan bisnis pendukung jasa perawatan pesawat untuk dapat menghasilkan keuntungan bagi grup dan afiliasinya.

“Di GMF sudah ada bisnis trading, agar lebih leluasa kita buatkan usaha sendiri. Begitupun dengan sewa guna usaha suku cadang pesawat dan distribusi bahan bakar. Ditambah lagi, limbah sisa produksi ternyata dapat dikelola menjadi energi terbarukan untuk pasokan listrik. Bisnis model seperti ini membawa banyak keuntungan bagi perusahaan dan juga lingkungan,” katanya.

Langkah-langkah pengembangan portofolio bisnis akan terus dilakukan perseroan pada semester I/2019. Aksi korporasi ini merupakan salah satu upaya percepatan langkah menuju tercapainya visi menjadi “Top 10 MRO” di dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper