Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Terdorong Nada 'Dovish' The Fed, IHSG Tembus 6.500 di Akhir Sesi I

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,90% atau 57,91 poin ke level 6.522,10 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pengunjung beraktivitas di dekat tulisan Yuk Nabung Saham, di Jakarta, Kamis (3/1/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Pengunjung beraktivitas di dekat tulisan Yuk Nabung Saham, di Jakarta, Kamis (3/1/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA –Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mempertahankan reli pada akhir sesi I hari ini, Kamis (31/1/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,90% atau 57,91 poin ke level 6.522,10 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Rabu (30/1), IHSG ditutup rebound dengan penguatan 0,43% atau 27,71 poin di level 6.464,19.

IHSG sebelumnya dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,42% atau 27,2 poin di level 6.491,39. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran level 6.491,39 – 6.529,06t.

Tujuh dari sembilan sektor menetap di zona hijau, dengan dorongan terbesar dari sektor properti yang menguat 1,87%, disusul sektor tambang yang menguat 1,57%.

Di sisi lain, sektor aneka industri dan industri dasar yang masing-masing melemah 0,13% dan 0,01% menahan penguatan IHSG lebih lanjut di sesi I hari ini.

Sebanyak 243 saham menguat, 135 saham melemah, dan 249 saham stagnan dari 627 saham yang diperdagangkan.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing menguat 1,36% dan 1,87% menjadi penopang utama penguatan IHSG siang ini.

Di sisi lain, saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) dan PT Japfa Comfeed Tbk. (JPFA) yang masing-masing melemah 2,30% dan 3,28% menjadi penekan utama sekaligus membatasi besarnya penguatan IHSG siang ini.

Indeks saham lainnya di kawasan Asia bergerak menguat siang ini, di antaranya indeks FTSE Straits Times Singapura yang naik 0,45%, indeks FTSE Malay KLCI yang menguat 0,37%, dan indeks indeks SE Thailand yang naik 0,89%.

Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing menguat 1,09% dan 1,01%, indeks Shanghai Composite menguat 0,73%, sedangkan indeks Hang Seng menguat 0,95%.

Dilansir Reuters, bursa saham Asia menguat setelah Federal Reserve berjanji untuk bersabar dengan kenaikan suku bunga lebih lanjut, menandakan potensi berakhirnya siklus pengetatan moneter di tengah tanda-tanda perlambatan pertumbuhan global.

Bank sentral AS mempertahankan suku bunga seperti yang diharapkan tetapi membatalkan janji "kenaikan bertahap lebih lanjut" dalam suku bunga.

The Fed mengatakan akan "bersabar" sebelum membuat langkah lebih lanjut di tengah prospek ekonomi AS yang diselimuti risiko pertumbuhan global dan kemunduran perdagangan dan negosiasi anggaran pemerintah.

"Pernyataan The Fed dengan tegas mengkonfirmasi sikap dovish-nya, yang telah ditunjukkan pada awal tahun. Kekhawatiran pasar terhadap kenaikan suku bunga The Fed kini telah dikesampingkan," kata Masahiro Ichikawa, analis senior di Sumitomo Mitsui Asset Management, seperti dikutip Reuters.

"Penyebutan neraca oleh Fed adalah kejutan positif. Fokus saat ini beralih ke pembicaraan perdagangan AS-China, tetapi pasar saham bisa memiliki cukup bantalan untuk menahan berita negatif dari pembicaraan tersebut," lanjutnya.

The Fed juga mengatakan pada hari Rabu bahwa neraca akan tetap lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya.

Namun, meskipun ekspektasi pasar untuk pengetatan The Fed mungkin telah berkurang secara signifikan, sejumlah analis memperkirakan masih ada kenaikan suku bunga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper