Bisnis.com, JAKARTA – Berita seputar rencana rights issue sejumlah emiten di tahun ini serta peningkatan kontrak TOWR dan TBIG menjadi sorotan media nasional, Rabu (30/1/2019).
Berikut ringkasan topik utama di sejumlah media nasional:
Emiten Eksekusi Rencana Rights Issue. Di tengah pelaksanaan tahun politik, sejumlah emiten mulai agresif mencari dana segar melalui rights issue maupun private placement untuk membiayai rencana ekspansi maupun pembayaran utang. (Bisnis Indonesia)
Kontrak TOWR & TBIG Kian Tebal. PT Sarana Menara Nusantara Tbk. dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. mendapatkan berkah dari ekspansi agresif perusahaan telekomunikasi pada 2019. (Bisnis Indonesia)
Kiat SMAR Pertebal Margin. Emiten perkebunan, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) berencana mempertebal margin pada 2019, dengan memaksimalkan diversifi kasi produk. (Bisnis Indonesia)
KBLM Bidik Penjualan Tumbuh 25%. PT Kabelindo Murni Tbk. mengincar pertumbuhan penjualan hingga 25% pada 2019, lebih tinggi dari target pertumbuhan yang dipasang sepanjang tahun lalu sebesar 10%. (Bisnis Indonesia)
BUMN Siap Lunasi Obligasi Jatuh Tempo. Sejumlah BUMN nonperbankan yang memiliki obligasi jatuh tempo pada tahun ini telah merancang sejumlah skema untuk melunasi kewajiban yang dimiliki. (Bisnis Indonesia)
TELE Rilis Obligasi Rp 53 Miliar. PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) akan menggelar penawaran umum berkelanjutan obligasi II Tiphone dengan target dana Rp 2 triliun. Dalam pengumuman Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Selasa (29/1), TELE akan menerbitkan obligasi II Tiphone tahap I tahun 2019 dengan jumlah pokok obligasi senilai Rp 53 miliar. (Kontan)
Batas Waktu Akuisisi MEDC-Ophir. Rencana PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mengakuisisi saham Ophir Energy Plc berpacu dengan waktu. Pasalnya, Ophir Energy sudah memberikan tenggat kepastian hingga 31 Januari 2019, terkait jadi tidaknya MEDC mengakuisisi Ophir. (Kontan)
TOWR Kantongi Kontrak Rp 5,8 Triliun. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) telah mengantongi kontrak senilai Rp 5,8 triliun pada awal tahun ini. Kontrak baru tersebut dari sewa menara, serat optik dan kontrak infrastruktur telekomunikasi baru. (Kontan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
