Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Perkasa, IHSG Ditutup Rebound 0,24 Persen

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 0,24% atau 15,48 poin di level 6.466,65 dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Rupiah dan IHSG kompak menguat dua hari beruntun Rabu dan Kamis 9 dan 10 Januari 2019
Rupiah dan IHSG kompak menguat dua hari beruntun Rabu dan Kamis 9 dan 10 Januari 2019

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (24/1/2019), sejalan dengan penguatan nilai tukar rupiah.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 0,24% atau 15,48 poin di level 6.466,65 dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

IHSG mampu rebound setelah pada perdagangan kemarin, Kamis (23/1), ditutup melemah 0,27% atau 17,39 poin ke level 6.451,17.

Sebelumnya, IHSG dibuka di zona hijau dengan penguatan hanya 0,08 poin di posisi 6.451,26. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 6.446,58 – 6.478,88.

Enam dari sembilan sektor dalam IHSG berakhir di teritori positif, dipimpin sektor aneka industri yang menguat 2,42% dan industri dasar yang naik 0,66%. Adapun tiga sektor lainnya melemah, didorong oleh sektor infrastruktur yang melemah 0,89%.

Dari 627 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 226 saham menguat, 189 saham melemah, dan 212 saham stagnan.

Saham PT Astra International Tbk (ASII) yang menguat 3,06% menjadi penopang utama terhadap penguatan IHSG hari ini, disusul PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang menguat 3,58%.

Penguatan IHSG hari ini sejalan dengan nilai tukar rupiah yang ditutup 18 poin atau 0,13% ke level Rp14.170 per dolar AS setelah diperdagangkan pada kisaran Rp14.127 – Rp14.174 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mulai melanjutkan penguatannya ketika dibuka terapresiasi 61 poin atau 0,43% di level Rp14.127 per dolar AS dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Dikutip Bloomberg, rupiah menguat seiring dengan mata uang emerging markets lainnya setelah penguatan bursa saham regional mendorong sentimen risiko. Selain itu, dolar AS juga tertekan oleh komentar pejabat Gedung Putih mengenai penutupan sebagian pemerintahan (government shutdown).

Ketua Dewan Penasihat Ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett mengatakan bahwa jika government shutdown berlanjut hingga Maret, ada kemungkinan ekspansi ekonomi AS mencapai nol persen kuartal ini.

"Jeda dalam reli dolar baru-baru ini, di tengah harapan untuk beberapa perbaikan dalam friksi perdagangan AS-China menjelang pembicaraan mereka, mendukung mata uang emerging markets," kata Hironori Sannami, pedagang valas di Mizuho Bank, seperti dikutip Bloomberg.

"Tren dasar mungkin adalah dolar yang lebih lemah dalam jangka panjang menyusul jalur pengetatan Fed yang dovish dan peningkatan hubungan perdagangan AS-China tahun ini."

Sementara itu, indeks saham lainnya di kawasan Asia juga mayoritas menguat sore ini. Indeks Topix Jepang ditutup menguat 0,36%, indeks Shanghai Composite naik 0,41%, sedangkan indeks Hang Seng menguat 0,42%.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 ditutup menguat 0,08% atau 0,43 poin ke level 575,59, setelah dibuka melemah 0,06% ke level 574,81.

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

ASII

+3,06%

ICBP

+3,58%

BBRI

+0,53%

BNLI

+7,73%

INKP

+2,21%

Saham-saham penekan IHSG:                   

Kode

(%)

TLKM

-1,53%

BBCA

-0,73%

HMSP

-1,07%

MKPI

-10,41%

TPIA

-1,79%

SumberBloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper