Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks Bisnis-27 berada di zona merah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (24/1/2019).
Indeks Bisnis-27 melemah 0,08% atau 0,47 poin ke posisi 574,68 di jeda siang, setelah dibuka dengan pelemahan 0,06% atau 0,35poin di posisi 574,68. Adapun pada perdagangan Rabu (23/1/2019), indeks Bisnis-27 ditutup melemah 0,99% ke level 575,16.
Sepanjang perdagangan hari ini, indeks Bisnis-27 bergerak di level 573,00-575,74. Dari 27 saham anggota indeks Bisnis-27, sebanyak 13 saham menguat, 9 saham melemah, dan 5 saham stagnan pada akhir sesi I perdagangan hari ini.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang masing-masing melemah 1,36% dan 1,53% menjadi penekan utama terhadap indeks Bisnis-27 pada akhir sesi I.
Indeks Bisnis-27 merupakan indeks yang terdiri dari 27 saham perusahaan tercatat yang dipilih berdasarkan kriteria fundamental, teknikal atau likuiditas transaksi dan akuntabilitas dan tata kelola perusahaan.
Berbanding terbalik dengan Bisnis-27, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG berhasil mempertahankan reboundnya di zona hijau dan menguat pada akhir sesi I perdagangan hari ini.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,20% atau 12,85 poin ke level 6.464,02 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Rabu (23/1), pergerakan IHSG berakhir turun 0,27% atau 17,29 poin di posisi 6.451,17, tergelincir dari reli yang dibukukan enam hari beruntun sebelumnya.
IHSG mulai rebound ketika dibuka naik 0,09 poin di posisi 6.451,26 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.446,58 – 6.466,43.
Lima dari sembilan sektor menetap di zona hijau, dipimpin sektor aneka industri (+1,89%) dan properti (+0,89%). Empat sektor lainnya bergerak di zona merah, dipimpin pertanian yang melemah 0,68%.
Sebanyak 238 saham menguat, 162 saham melemah, dan 227 saham stagnan dari 627 saham yang diperdagangkan.
Berikut adalah harga saham Bisnis-27 di akhir sesi I :
Kode | Nama Perusahaan | Harga (Rp) |
ADRO | PT Adaro Energy Tbk | 1.385 |
ASII | PT Astra International Tbk | 8.375 |
BBCA | PT Bank Central Asia Tbk | 27.125 |
BBNI | PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk | 9.050 |
BBRI | PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk | 3.790 |
BDMN | PT Bank Danamon Indonesia Tbk | 9.075 |
BMRI | PT Bank Mandiri Persero Tbk | 7.450 |
BSDE | PT Bumi Serpong Damai Tbk | 1.435 |
CPIN | PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk | 8.075 |
HMSP | PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk | 3.750 |
ICBP | PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk | 10.675 |
INCO | PT Vale Indonesia Tbk PT | 3.570 |
INDF | PT Indofood Sukses Makmur Tbk | 7.750 |
INKP | PT Indah Kiat Pulp & Paper Corp Tbk | 12.425 |
INTP | PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk | 19.875 |
ITMG | PT Indo Tambangraya Megah Tbk | 22.300 |
KLBF | PT Kalbe Farma Tbk | 1.605 |
MIKA | PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk | 1.595 |
MYOR | PT Mayora Indah Tbk | 2.600 |
PGAS | PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk | 2.440 |
PTBA | PT Bukit Asam Tbk | 4.390 |
SCMA | PT Surya Citra Media Tbk | 1.990 |
SMGR | PT Semen Indonesia Persero Tbk | 13.025 |
TKIM | PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk | 12950 |
TLKM | PT Telekomunikasi Indonesia Tbk | 3.860 |
TPIA | PT Chandra Asri Petrochemical Tbk | 5.450 |
UNTR | PT United Tractors Tbk | 26.800 |
Sumber: Bloomberg