Bisnis.com, JAKARTA— PT Perkebunan Nusantara III (Persero) menerbitkan surat utang jangka menengah atau medium term notes dengan total jumlah pokok Rp500 miliar untuk pemenuhan kebutuhan modal kerja di level anak usaha.
Direktur Utama Perkebunan Nusantara III, Holding PTPN, Dolly P. Pulungan menuturkan terdapat beberapa alasan manajemen memilih emisi instrumen medium term notes (MTN). Salah satunya karena tenor yang bersifat jangka pendek dan pembayaran pokok pada saat jatuh tempo.
“Kami mendapat rating single A dan clean basis,” ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (23/1/2019).
Dolly mengatakan dana yang dihimpun akan digunakan untuk modal kerja anak usaha. Beberapa kebutuhan tersebut yakni pembelian pupuk, pembayaran vendor, serta pembayaran operasional lainnya. “Modal kerja untuk PTPN XIII, PTPN VIII, PTPN VII, dan lain lain,” imbuhnya.
Seperti diketahui, berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), perseroan melakukan emisi MTN PTPN III Tahun 2018 dengan total jumlah pokok Rp375 miliar. Surat utang itu memiliki tingkat bunga tetap 11%.
Selain itu, perseroan juga menerbitkan MTN Syariah Ijarah I PTPN III Tahun 2018 dengan jumlah pokok Rp125 miliar. Surat utang tersebut memiliki cicilan imbalan ijarah per tahun 11%.
Adapun, distribusi elektronik dua instrumen tersebut dilakukan pada 23 Januari 2019 dan memiliki tenor tiga tahun atau jatuh tempo pada 23 Januari 2022.
_1652851581.jpg?w=184&h=104)
