Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Terbebani Proyeksi IMF, Indeks Topix Ditutup Berbalik Melemah

Indeks Topix ditutup melemah 0,63% atau 9,94 poin ke level 1.556,43, setelah sempat menguat hingga 1.572,28. Adapun indeks Nikkei 225 ditutup melemah 0,47% atau 96,42 poin ke level 20.622,91.
Bursa Jepang/Reuters
Bursa Jepang/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Saham Jepang ditutup berbalik melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (22/1/2019) menyusul kekhawatiran investor terhadap proyeksi pertumbuhan global dari Dana Moneter Internasional (IMF)

Indeks Topix ditutup melemah 0,63% atau 9,94 poin ke level 1.556,43, setelah sempat menguat hingga 1.572,28. Adapun indeks Nikkei 225 ditutup melemah 0,47% atau 96,42 poin ke level 20.622,91.

Berdasarkan laporan World Economic Outlook (WEO) Januari 2019, IMF memperkirakan PDB ekonomi global akan tumbuh 3,5% pada 2019 dan3,6% pada 2020.

Angka tersebut lebih rendah masing-masing 0,2% dan 0,1% dari WEO Oktober 2018. Pertumbuhan tersebut juga lebih lambat jika dibandingkan dengan estimasi pertumbuhan ekonomi pada 2018 sebesar 3,7%.

Dalam laporan yang dirilis pada Senin (21/1), IMF menyebutkan revisi turun itu melihat adanya dampak negatif dari kenaikan tarif perdagangan antara Amerika Serikat dan China yang menyebabkan perekonomian Negeri Panda berpotensi melambat lebih besar dari ekspektasi.

Padahal, IMF sebelumnya menaikkan proyeksi ekspansi ekonomi Jepang di tahun 2019 menjadi 1,1% dari 0,9% pada Oktober.

Saham emiten teknologi dan perusahaan kimia membebani indeks Topix, sementara saham kereta api memberikan dukungan dan menahan laju negatif indeks.

"Prospek IMF tentang Jepang pada awalnya rendah tetapi peningkatannya adalah hal yang baik untuk ekonomi domestik," kata Toshihiko Matsuno dari SMBC Nikko Securities Inc., seperti dikutip Bloomberg.

“Revisi ke bawah untuk pertumbuhan global tidak mengejutkan tetapi mengingat pendapatan perusahaan Jepang secara keseluruhan yang cenderung sangat bergantung pada ekspor, ini menjadi negatif," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper