Bisnis.com, JAKARTA – Emiten logistik pelayaran PT Transcoal Pacific Tbk. berencana menambah hingga 2 kapal induk (Mother Vessel) sekaligus 1 unit alat pengangkut muatan atau Floating Crane pada tahun ini. Salah satu kapal induk ditargetkan dapat serah terima pada kuartal I/2019.
Direktur Utama Trancoal Pacific Dirc Richard Talumewo menyampaikan bahwa perseroan menganggarkan sekitar Rp700 miliar pada tahun ini untuk belanja modal. Selain membeli kapal induk dan floating crane, perseroan juga akan belanja beberapa pusher untuk kapal tongkang (Tug & Barge).
“Kami menempuh belanja armada karena pada tahu ini volume kargo diperkirakan tetap tumbuh. Selain itu, [perseroan berinvestasi armada] untuk mengurangi penggunaan sewa kapal ke pihak ketiga,” ungkap Dirc pada Bisnis.com, Kamis (10/1).
Dirc mengungkapkan perseroan tetap agresif melaukan investasi kapal sejak melantai di bursa saham pada tahun lalu, mengingat porsi sewa kapal masih cukup besar. Jika disesuaikan dengan pertumbuhan volume kargo, porsi kapal sewa perseroan mencapai 60%—70%.
Dari total belanja modal sebesar Rp700 miliar tersebut, emiten dengan sandi TCPI itu akan mengambil dana dari kas internal, tetapi sebagian besar akan berasal dari pihak perbankan. Adapun, perseroan menggelontorkan US$12 juta—US$13 juta untuk pembelian satu unit kapal induk.
Sayangnya, perseroan belum dapat mempublikasikan berapa besar pegangan kontrak saat ini. Per akhir tahun lalu, TCPI melaporkan kontrak untuk pengangkutan batu bara yaitu 42 juta metrik ton yang terdiri dari transshipment sebesar 24 juta metrik ton per tahun dengan nilai kontrak sampai dengan tahun 2021 senilai Rp 3 triliun.
Selain itu, untuk pekerjaan long hauling, kontrak perseroan yaitu 18 juta metrik ton per tahun dengan nilai kontrak sampai dengan tahun 2027 senilai Rp13,3 triliun. Adapula pengangkutan bijih nikel sebesar 1,1 juta metrik ton per tahun dengan nilai kontrak sampai dengan tahun 2023 yaitu Rp 570 miliar.
Pada awal Desember 2018, perseroan juga baru saja memasukkan satu unit kapal induk yaitu MV Aquarius Ocean dengan nilai pembelian US$13 juta.
Perseroan memprediksi perlu mengoperasikan hingga 22 set tug & barges dan 3 floating crane untuk kegiatan transshipment, 125 tug and barges dan 11 mother vessel untuk kegiatan long hauling batubara, dan 2 mother vessel untuk kegiatan pengangkutan bijih nikel di Sulawesi.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, TCPI membukukan pendapatan sebesar Rp656,89 miliar selama Januari—Juni 2018, meningkat 46,37% dibandingkan semester I/2017. Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp82,49 miliar, meningkat 28,25% secara yoy.