Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antam (ANTM) Seleksi Tiga Calon Mitra Proyek Penghiliran Nikel

PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) masih dalam tahap proses seleksi tiga calon partner untuk pengembangan proyek nikel dan stainless steel senilai US$1 miliar di Sorong, Papua Barat.
Pekerja melakukan proses pemurnian dari nikel menjadi feronikel di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) Pomalaa milik PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk, di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Selasa (8/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja melakukan proses pemurnian dari nikel menjadi feronikel di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) Pomalaa milik PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk, di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Selasa (8/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA—PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) masih dalam tahap proses seleksi tiga calon partner untuk pengembangan proyek nikel dan stainless steel senilai US$1 miliar di Sorong, Papua Barat.

Sekretaris Perusahaan Antam Aprilandi H. Setia menyampaikan, perseroan masih dalam proses seleksi terhadap tiga calon mitra dari China dan Filipina untuk mengembangkan proyek penghiliran nikel. Lokasi pabrik rencananya berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong.

“Ketiganya expert di bidang nikel dan stainless steel. Nanti kami pilih salah satu untuk menjadi partner. Ini proyek besar, karena cadangan nikel kami juga besar,” tuturnya kepada Bisnis, Senin (17/12/2018).

Sebelumnya, Antam melalui anak usahanya PT GAG Nikel (GAG) memproduksi bijih nikel di Pulalu Gag, Kab. Raja Ampat, Papua Barat. Berdasarkan laporan 2014, sumber daya nikel saprolit sejumlah 188,3 juta wet metric ton (wmt), sedangkan sumber daya nikel limonit berjumlah 170,4 juta wmt.

Mengenai skema pembagian saham bentuk kerja sama, perseroan akan membahasnya lebih lanjut. Yang jelas, Antam saat ini lebih berfokus untuk menentukan calon partner. 

Untuk pendanaan proyek penghiliran nikel, perusahaan membuka kemungkinan melepas sebagian sahamnya di GAG dari sebelumnya 100%. Namun, Antam masih menjadi pemegang saham dominan GAG.

Aprilandi menambahkan, alasan pengembangan pabrik nikel dan stainless steel di Sorong ialah karena fasilitas pelabuhan, air, listrik, dan sebagainya yang sudah lengkap. Adapun, Pulau Gag termasuk area konservasi hutang lindungs sehinggakegiatan penambangan dan industri cenderung terbatas.

Sebelumnya, Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo menyampaikan, proyek nikel di Papua Barat merupakan salah satu fokus pengerjaan perusahaan pada 2019. Nilai investasi untuk pengembangan pabrik nikel dan stainless steel mencapai US$1 miliar.

Kapasitas produksi pabrik nikel nantinya mencapai 40.000 ton per tahun dan stainlees steel 0,5 juta ton per tahun. Sebelumnya pada 2018, Antam hanya mendapat pemasukan dari penjualan bijih nikel GAG sejumlah 1 juta ton.

Untuk pendanaan proyek penghiliran nikel, perseroan mengupayakan dari ekuitas, pinjaman, dan divestasi sebagian saham GAG. Jadi, sebagian kecil saham GAG akan dimiliki oleh partner Antam.

“Sekarang kan anak usaha yang minning 100%, itu akan kami divestasi sebagian sahamnya, untuk dapat dana yang disetorkan ke perusahaan baja. Tapi [saham] kami tetap mayoritas di anak usaha minning itu,” tuturnya.

Secara keseluruhan, Antam mengalokasikan belanja modal senilai Rp3,4 triliun pada 2019. Nilai itu meningkat sedikit dari anggaran capex tahun ini sejumlah Rp3,3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper