Bisnis.com, JAKARTA -- Sepanjang tahun berjalan, kinerja saham PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. telah berhasil naik 15% menuju level Rp1.380 per saham. Kinerja saham emiten dengan kode saham RALS ini berhasil mengungguli indeks harga saham gabungan (IHSG) yang masih terkoreksi 4,19%.
Analis RHB Sekuritas Indonesia Michael Setjoadi dan Jessica Pratiwi merekomendasikan beli saham Ramayana dengan target harga pada tahun depan sekitar Rp1.600 per saham.
Melalui riset pada medio Desember 2018, RHB Sekuritas menyatakan bahwa pertumbuhan rata-rata penjualan tiap toko (same store sales growth/SSSG) RALS pada November 2018 mencapai 7,3% year on year. Kinerja tersebut didukung oleh SSSG di Jawa (tidak termasuk Jakarta) yang mencapai 9,2% dan di luar Pulau Jawa sekitar 7,3%.
Sementara itu, untuk SSSG di Jakarta cenderung lebih lamban, yakni 5,5%. Dengan demikian, pertumbuhan SSSG sepanjang Januari hingga November 2018 hanya 2,5%.
Pada tahun ini, RALS juga menutup sejumlah gerai supermarket yang kinerjanya tidak bagus. Per September 2018, jumlah gerai supermarket RALS mencapai 84 atau berkurang dari pencapaian akhir 2017 sejumlah 87 supermarket.
RHB Sekuritas memproyeksikan bahwa penutupan sejumlah gerai yang tidak menghasilkan untung itu bisa meningkatkan margin perseroan.
Sekretaris Perusahaan Ramayana Lestari Sentosa Setyadi Surya mengatakan bahwa penutupan gerai tersebut dilakukan karena mencatatkan penjualan yang tidak sesuai dengan target, sekaligus untuk menghindari tekanan terhadap perusahaan.
Adapun, untuk meningkatkan penjualan, RALS mengadakan promo akhir tahun dan memperkecil gerai-gerai dari segmen supermarket.
Senada, analis Ciptadana Sekuritas Robert Sebastian juga merekomendasikan beli saham RALS, dengan target Rp1.500 per saham, mencerminkan PER 2019 sebanyak 16,1 kali. Dia menilai, margin RALS akan lebih baik pada tahun depan.
Robert memproyeksikan, pendapatan RALS pada 2018 dan 2019 bisa mencapai Rp6,15 triliun dan Rp6,53 triliun, dengan laba operasional masing-masing senilai Rp521 miliar dan Rp554 miliar.
Sementara itu, laba bersih RALS diproyeksikan bisa menyentuh Rp585 miliar pada tahun depan. Pada akhir tahun ini, laba bersih diharapkan mencapai Rp539 miliar. Adapun, dividen yield RALS pada 2018 dan 2019 diproyeksikan bisa mencapai 2,9% dan 3,1%.