Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kilas Balik IHSG 2018: Pecah Rekor pada Februari, 55 Emiten IPO di Tengah Gejolak Global

Sejak awal tahun 2018 hingga akhir perdagangan Kamis (12/12/2017), IHSG telah melemah hingga 2,80%. Ini jauh berbeda bila dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya. Pada periode yang sama tahun 2017, IHSG tercatat menguat 13,86%.
Karyawan beraktivitas di samping papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (12/12/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Karyawan beraktivitas di samping papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (12/12/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Pencapaian kinerja indeks harga saham gabungan sepanjang tahun 2018 tidak sebaik tahun sebelumnya, meskipun sempat mencatatkan rekor tertinggi pada awal tahun, indeks cenderung bergerak dalam tren menurun.

Sejak awal tahun 2018 hingga akhir perdagangan Kamis (12/12/2017), IHSG telah melemah hingga 2,80%. Ini jauh berbeda bila dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya. Pada periode yang sama tahun 2017, IHSG tercatat menguat 13,86%.

Pada awal tahun 2018, IHSG masih mampu melanjutkan penguatan, bahkan memperbarui level penutupan tertingginya pada akhir perdagangan Senin (19/2/2018) dengan ditutup menguat 1,48% atau 97,71 poin ke level 6.689,29.

Akan tetapi, pergerakan IHSG sejak saat itu terus berfluktuasi dan cenderung melemah hingga menjelang akhir tahun ini. Sentimen global menjadi faktor utama yang menekan bursa saham pada umumnya, mulai dari isu perang dagang AS-China, penurunan harga minyak dan batu bara, hingga krisis Turki dan sentimen penaikan suku bunga bank sentral AS Fededral Reserve.  

Berdasarkan data BEI, sebanyak 55 perusahaan melakukan pencatatan saham perdananya (IPO) hingga Kamis (13/12/2018), melampaui target IPO BEI yang mencapai 38 perusahaan. Jumlah perusahaan yang IPO juga mengalami lonjakan dibandingkan tahun 2017 yang mencapai 37 perusahaan.

Sementara itu, ada empat perusahaan yang keluar atau delisting dari BEI hingga saat ini.

Sepanjang tahun ini, saham PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) mencatatkan persentase kenaikan harga saham tertinggi pada 2018. Sejak tanggal IPO saham pada 4 Juli hingga disuspensi pada 14 November, saham TCPI telah melonjak hingga 65 kali lipat ke Rp8,925 per saham dari harga IPO di Rp138.

Di sisi lain, Saham PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) membukukan persentase pelemahan terdalam tahun ini sebesar 90%, disusul saham PT Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU) yang merosot 89,36%.

 

Kilas Balik IHSG 2018: Pecah Rekor pada Februari, 55 Emiten IPO di Tengah Gejolak Global

sumber: Bloomberg

Berikut ini kilas balik pergerakan IHSG sejak awal tahun:

Januari

Pada 15 Januari, selasar gedung BEI Tower II lantai 2. Korban luka mencapai 77 orang yang sebagian besar merupakan mahasiswa Universitas Bina Darma Palembang yang sedang melakukan kunjungan ke BEI. Perdagangan IHSG tidak terpengaruh, indeks ditutup menguat 0,19% atau 12,13 poin di level 6.382,19.

Pada bulan ini, IHSG mencatat penguatan sebesar 3,93%.

Februari

Di bulan ini, IHSG kembali memperbarui rekor tertingginya pada 19 Februari dengan penguatan 1,48% atau 97,71 poin ke level 6.689,29.

Namun, penguatan IHSG memudar, salah satunya menyusul aksi jual di bursa Asia yang dipicu oleh komentar Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell yang membangkitkan kembali kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga lebih dari yang diperkirakan tahun ini.

Pada Februari, IHSG tercatat melemah sebesar 0,13% atau 8,41 poin.

Maret

Hingga akhir Maret, IHSG tercatat merosot hingga 6,19%atau 408,23 ke level 6.188,98.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2018 mengalami defisit sebesar US$120 juta. Dengan demikian, posisi neraca cadangan Indonesia mengalami defisit US$870 juta sepanjang Januari-Februari 2018.

April

Pada perdagangan Rabu (25/4), IHSG ditutup anjlok 2,51% atau 156,62 poin di level 6.073,01, yang merupakan level terendah sejak pertengahan Desember 2017, di tengah kekhawatiran bahwa Bank Indonesia dapat menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2014 demi menjaga nilai tukar rupiah.

Pada 26 April, IHSG meninggalkan level 6.000 setelah ditutup melemah 2,8% atau 170,65 poin ke level 5.909,20.  Sepanjang April, IHSG melemah 3,14%

Mei

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi kuartal I/2018 sebesar 5,06% secara year-on-year (yoy) atau naik 0,05% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sekitar 5,01%.

Sementara itu, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 16-17 Mei 2018 memutuskan untuk menaikkan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 4,50%.

Sebagai respon kenaikan suku bunga ini, IHSG melemah 0,43% atau 25,5 poin ke level 5.815,92 pada akhir perdagangan Kamis (17/5). Namun, IHSG mampu berangsur pulih dan sempat menyentuh level 6.068,32 pada perdagangan Senin (28/5). Sepanjang Mei, IHSG melemah 0,18%.

Pada 30 Mei, Bank Indonesia mengadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) tambahan yang memuturkan kenaikan BI 7-day Reverse Repo Rate menjadi 4,75%.

 

Juni

Di bulan dengan sesi perdagangan singkat menyusul libur lebaran ini, IHSG tercatat melemah hingga 3,08%. IHSG terus melemah jauh meninggalkan level 6.000, bahkan sempat menyentuh level 5.667.

Namun, indeks mampu rebound tajam pada perdagangan Jumat (29/6) sebesar 2,33% atau 131,92 poin ke level 5.799,24 setelah Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan.

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada hari yang sama memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Repo Rate sebesar 50 basis poin menjadi 5,25%.

Juli

Sepanjang Juli, IHSG tercatat menguat hingga 2,37%, meskipun sempat menyentuh level terendahnya tahun ini di level 5.633,94 saat ditutup merosot 1,96% pada akhir perdagangan Selasa (2/7).

 

Agustus

Badan Pusat Statistik mencatat ekonomi Indonesia kuartal II/2018 tumbuh sebesar 5,27%, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal yang sama tahun lalu 5,01% (yoy).

Menyusul rilis data pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tersebut, IHSG ditutup ditutup menguat 1,56% atau 93,59 poin di level 6.101,13 pada Senin (6/8). Sepanjang bulan Ini, IHSG menguat 1,38%

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia kembali menaikkan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps menjadi level 5,50% yang dirilis siang tadi berhasil mengangkat gerak positif IHSG dan rupiah.

 

September

Pergerakan IHSG didominasi sentimen dari eksternal, di antaranya mengenai perkembangan perang perdagangan AS China. Sepanjang bulan ini, IHSG melemah sebesar 0,7%

Pemerintah China dan Amerika Serikat memberlakukan putaran tarif baru terhadap produk-produk satu sama lain pada Senin (24/9), sehingga mengintensifkan pertikaian perdagangan yang diperkirakan akan memukul pertumbuhan ekonomi global.

Hasil RDG yang diumumkan pada Kamis (27/9) mentayatakan BI 7-Day Reverse Repo Rate naik 25 basis poin (bps) menjadi level 5,75%. Setelah keputusan ini, IHSG ditutup menguat 0,95% atau 55,94 poin di level 5.929,22

Sebelumnya, pada pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve yang berakhir Rabu (26/9/2018), Bank Sentral AS tersebut mengerek suku bunga acuannya atau Fed Funds Rate (FFR) sebesar 25 bps ke level 2%-2,25%.

 

Oktober

Sepanjang perdagangan bulan Oktober, IHSG tercatat melemah sebesar 2,42%. Sentimen eksternal masih mempengaruhi sentimen penggerak indeks, mulai dari berlanjutnya tensi perdagangan AS-China, ketegangan seputar pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi, kekhawatiran mengenai anggaran Italia, hingga langkah Presiden Donald Trump yang tidak dapat diprediksi menjelang pemilu paruh waktu di Amerika Serikat (AS).

 

November

IHSG mampu pulih dari pelemahan dua bulan sebelumnya dan menguat 3,85% sepanjang November. IHSG juga mampu kembali ke level 6.000 setelah ditutup menguat 0,26% ke level 6.006,20 pada Jumat (23/11).

Sementara itu, produk domestik bruto (PDB) tercatat tumbuh 5,17% secara year-on-year (yoy) pada kuartal III/2018. Raihan ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal yang sama tahun lalu yang sebesar 5,06% yoy.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 14-15 November 2018 memutuskan untuk menaikkan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 6,00%, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,75%.

 

Desember

Hingga Kamis (13/12/2018), IHSG menunjukkan tren pergerakan positif. Pergerakan IHSG diwarnai oleh sentimen eksternal, di antaranya pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China XI Jinping di sela-sela KTT G20 di Buenos Aires, Argentina, yang menghasilkan kesepakatan ‘gencatan senjata’ perang perdagangan.

Pada Akhir perdagangan Kamis (13/12), IHSG ditutup menguat 1,02% atau 62,14 poin di level 6.177,72.

Daftar emiten yang IPO sepanjang tahun 2018:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper