Bisnis.com, JAKARTA — Emiten kontraktor tambang batu bara PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) per September 2018 mencatatkan pertumbuhan volume pengupasan lapisan penutup sebesar 10,63% menjadi 284 juta bank cubic meter (bcm).
Direktur Keuangan Delta Dunia Makmur Eddy Porwanto menyampaikan, melalui anak usahanya PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), perusahaan merealisasikan volume pengupasan lapisan penutup 40,8 juta bcm pada September 2018. Produksi overburden removal (OB) ini menjadi level tertinggi sepanjang sejarah perusahaan.
Dengan demikian, volume pengupasan lapisan penutup sepanjang 9 bulan pertama 2018 sebesar 284 juta bcm. Volume itu meningkat 10,63% year-on-year (yoy) dari Januari—September 2017 sebesar 256,7 juta bcm.
“Produksi OB pada September kembali mencapai level tertinggi, setelah sebelumnya juga tembus rekor pada Agustus 2018 sebesar 38,6 juta BCM,” ujarnya kepada Bisnis, pekan lalu.
Peningkatan produksi pada semester II/2018 merefleksikan peningkatan utilisasi alat berat perseroan dan dukungan cuaca yang lebih kondusif. Eddy menuturkan, utilisasi alat mengalami tren meningkat di atas 60% sejak Juli 2018.
Dengan peningkatan utilisasi aset, biaya produksi batu bara per unit pun menurun. Sejumlah peningkatan kinerja operasional ini tergambar dalam laporan keuangan per September 2018.
“Rencananya Senin (29/10/2018) akan kami rilis [laporan keuangan per September 2018],” imbuhnya.
Pada semester I/2018, DOID membukukan pendapatan US$384,47 juta, tumbuh 6,61% yoy dari sebelumnya US$360,63 juta. Adapun, laba bersih melonjak 109,81% yoy menjadi US$18,19 juta dibandingkan US$8,67 juta pada paruh pertama 2017.
Kenaikan kinerja operasional DOID ini tentunya mendukung peningkatan kinerja klien dari perusahaan produsen batu bara. Sejumlah klien perseroan di antaranya ialah Berau Coal, Adaro, Kideco, PT Indonesia Pratama (anak usaha PT Bayan Resources Tbk).
"Rarta-rata produksi klien memang mengalami kenaikan," tuturnya.