Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis 27 tergelincir ke wilayah negatif pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (10/10/2018).
Indeks Bisnis 27 turun 0,21% atau 1,08 poin ke posisi 504,39 di jeda siang, meskipun dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,46% atau 2,34 poin di posisi 507,82.
Sepanjang perdagangan hari ini, indeks Bisnis 27 bergerak pada level 503,61-508,69.
Dari 27 saham anggota indeks Bisnis 27, sebanyak 17 saham menguat, 7 saham melemah, dan 3 saham stagnan pada akhir sesi I perdagangan hari ini.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Astra International Tbk. (ASII) yang masing-masing turun 1,79% dan 1,42% menjadi penekan utama terhadap pergerakan indeks Bisnis 27 pada akhir sesi I.
Indeks Bisnis 27 merupakan indeks yang terdiri dari 27 saham perusahaan tercatat yang dipilih berdasarkan kriteria fundamental, teknikal atau likuiditas transaksi dan akuntabilitas dan tata kelola perusahaan.
Berbanding terbalik dengan Bisnis 27, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mempertahankan penguatannya di zona hijau pada akhir sesi I perdagangan hari ini.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG naik 0,13% atau 7,80 poin ke level 5.804,59 pada akhir sesi I, setelah dibuka menguat 0,32% atau 18,50 poin di posisi 5.815,29.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.798,74– 5.830,58. Adapun pada perdagangan Selasa (9/10), IHSG ditutup di zona hijau dengan penguatan 0,62% atau 35,72 poin di posisi 5.796,79.
Sebanyak 200 saham menguat, 148 saham melemah, dan 259 saham stagnan dari 607 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia siang ini.
Enam dari sembilan sektor pada IHSG mendorong penguatan IHSG hingga akhir sesi I hari ini, dipimpin oleh sektor konsumer yang menguat 0,98%, disusul sektor tambang yang naik 0,53%.
Di sisi lain, tiga sektor menahan penguatan IHSG lebih lanjut, didorong sektor aneka industri yang melemah 1,05%.
Berikut adalah harga saham Bisnis27 di akhir sesi I :
Kode | Nama Perusahaan | Harga (Rp) |
PT Astra Agro Lestari Tbk | 11825 | |
PT Adaro Energy Tbk | 1740 | |
AKRA | PT AKR Corporindo Tbk | 3860 |
PT Astra International Tbk | 6925 | |
PT Bank Central Asia Tbk | 23325 | |
PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk | 6850 | |
PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk | 3020 | |
BDMN | PT Bank Danamon Indonesia Tbk | 7100 |
PT Bank Mandiri Persero Tbk | 6400 | |
BRPT | PT Barito Pacific Tbk | 1750 |
PT Bumi Serpong Damai Tbk | 1005 | |
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk | 5075 | |
HMSP | PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk | 3870 |
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk | 8800 | |
PT Indofood Sukses Makmur Tbk | 5700 | |
INKP | PT Indah Kiat Pulp & Paper Corp Tbk | 14875 |
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk | 16800 | |
MYOR | PT Mayora Indah Tbk. | 2600 |
PT Perusahaan Gas Negara Persero Tbk | 2200 | |
PT Bukit Asam Tbk | 4560 | |
PWON | PT Pakuwon Jati Tbk. | 468 |
PT Surya Citra Media Tbk | 1730 | |
SMBR | PT Semen Baturaja Persero Tbk | 2320 |
PT Semen Indonesia Persero Tbk | 9100 | |
PT Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk | 3590 | |
TPIA | PT Chandra Asri Petrochemical Tbk | 4570 |
PT United Tractors Tbk | 32025 |
Sumber: Bloomberg