Bisnis.com, JAKARTA -- PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. mengincar penjualan ekspor mencapai Rp400 miliar hingga akhir tahun ini.
CEO Garudafood Putra Putri Jaya Hardianto Atmadja menuturkan, porsi ekspor terhadap total penjualan masih 5%. Emiten berkode saham GOOD memproyeksikan komposisi ekspor berpotensi mencapai dua digit dari total penjualan pada akhir 2018 dengan fokus menggarap pasar Asia Tenggara.
Dalam laporan keuangan April 2018, total penjualan Garudafood mencapai Rp2,9 triliun. Dari sisi geografis, penjualan yang dipasar di dalam negeri mencapai Rp2,77 triliun atau setara 95,4% dan ekspor senilai Rp131,81 miliar atau 4,6%.
"Ekspor kami sudah 5% dan ke depannya, kami ingin capai dua digit. Bagi kami, pasar ekspor lebih signifikan. Mungkin tahun ini, ekspor bisa sekitar Rp400 miliar," katanya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Rabu (10/10/2018).
Dalam laporan keuangan 2015, 2016 dan 2017, nilai penjualan ekspor Garudafood masing-masing senilai Rp156,84 miliar, Rp287 miliar dan Rp373,93 miliar, masing-masing berkontribusi sebesar 2,5%, 4,4% dan 5% terhadap total penjualan.
Garudafood kini telah melakukan penjualan ekspor ke lebih dari 20 negara dengan fokus pada negara-negara ASEAN, China dan India. Kegiatan ekspor Garudafood telah dilakukan ke negara-negara seperti Vietnam, Thailand, Malaysia, Myanmar, Kamboja, Filipina, China, India, Eropa, Korea Selatan, Australia dan Amerika.
Emiten berkode saham GOOD berencana fokus pada negara ASEAN dengan menawarkan produk biskuit merek Gery. Dia mengungkapkan, bahwa produk Gery Malkist Cheese cukup banyak diminati di luar negeri.
Untuk mengembangkan pasar ekspor, perseroan akan tetap menjunjung tinggi produk halal. Bila produk yang diekspor dalam jumlah besar, Hardianto mengharapkan, bisa memiliki pabrik di luar negeri.
Pada Juli 2018, Garudafood telah mendirikan Goldenbird, suatu perusahaan yang berkedudukan di Singapura untuk mengembangkan pasar internasional. Garudafood juga memiliki kantor perwakilan di Thailand yang saat ini belum beroperasi.