Bisnis.com, JAKARTA--Sejumlah agenda nasional dan internasional yang dilaksanakan di Tanah Air menjadi berkah bagi emiten penyedia armada transportasi, tidak terkecuali PT Blue Bird Tbk.
Pada kuartal ketigga hingga akhir tahun ini, partisipasi emiten dengan sandi BIRD pada sejumlah event tersebut mengerek utilisasi armada perseroan.
Upaya BIRD untuk menaikkan utilisasi tersebut pun sejalan dengan masa pemulihan kinerja perseroan yang sempat terpukul karena keberadaan taksi daring. Dengan kinerja yang on track, kalangan analis optimistis saham BIRD siap terbang.
Berdasarkan data Bloomberg, harga saham BIRD terkoreksi 11,27% sepanjang tahun berjalan. Pada penutupan perdagangan Jumat (3/10/2018), harga saham BIRD mendarat di level harga Rp3.100 pr saham. Sebulan terakhir sahamnya naik 34,78%.
Berdasarkan konsensus analis yang dihimpun Bloomberg setelah laporan keuangan semester I/2018 perseroan, ketiga analis merekomendasikan buy saham BIRD dengan target harga pada rentang Rp3.120—Rp3.850.
Analis Sinarmas Sekuritas Richard Suherman menyampaikan kenaikan tingkat utilisasi armada perseroan sekaligus pendapatan rata-rata per armada diyakini akan meningkatkan margin BIRD pada kuartal III/2018.
Salah satu pendorong kinerja BIRD adalah berpartisipasinya perseroan pada event Asian Games sehingga selama Juli—Agustus 2018 ini utilisasi dapat mencapai 72%, setelah pada semester I/2018 hanya mampu menyentuh 67%.
Tingkat utilisasi yang mencapai 72% tersebut, menurut Richard, merupakan yang pertama kalinya sejak kemunculan taksi daring pada 2016. Hingga akhir tahun, kenaikan utilisasi diharapkan terus berlanjut sehingga meningkatkan margin BIRD.
Tidak hanya pada Asian Games, pada pekan kedua Oktober ini BIRD akan menyediakan layanan transportasi berupa penyewaan mobil dan limousine untuk pertemuan IMF—World Bank di Bali. Agenda tersebut diprediksi menambah pendapatan BIRD sebesar Rp50 miliar tahun ini.
“Potensi pendapatan tersebut belum memperhitungkan potensi dari operasional taksi perseroan selama event berlangsung. Di Bali, sistem kendaraan ganjil-genap pun mulai diterapkan. Kebijakan tersebut akan menjadi katalis positif bagi BIRD,” ungkap Richard dalam riset yang dikutip Minggu (7/10/2018).
Sinarmas Sekuritas masih merekomendasikan beli saham BIRD dengan target harga pada akhir 2019 mencapai Rp3.850 yang mengindikasikan PER rata-rata 3 tahun sebesar 19 kali. Entitas optimistis kinerja BIRD terus positif di tengah skenario pemulihan kondisi finansial.
Sementara itu, analis Bahana Sekuritas Gregorius Gary mengungkapkan kinerja keuangan BIRD pada tahun ini akan lebih baik dari tahun lalu, terutama karena pendapatan per hari dari taksi reguler perseroan yang meningkat.
Bahana Sekuritas juga mencatat BIRD merupakan entitas yang gencar melakukan kolaborasi seperti dengan Go-car untuk menyediakan layanan Go-Bluebird. Sepanjang tahun ini, BIRD menargetkan 16.000 armada dapat terdaftar pada program kolaborasi dengan Go-car.
“Pada operasi tersebut, insentif akan diberikan oleh Go-car sehingga BIRD tidak harus menanggung tambahan biaya,” jelas Gary.
Bahana Sekuritas merekomendasikan beli saham BIRD dengan target harga Rp3.120