Bisnis.com, JAKARTA –Calon emiten Cahayaputra Asa Keramik Tbk. menargetkan dapat membukukan laba bersih pada tahun ini dapat mencapai Rp15 miliar. Nilai tersebut melonjak 604,2% jika dibandingkan laba bersih yang dibukukan perseroan pada sepanjang 2017 yang hanya Rp2,13 miliar.
Direktur Keuangan Cahayaputra Asa Keramik Juli Berliana menyampaikan lonjakan laba bersih tersebut didorong oleh upaya perseroan untuk memperluas pasar. Sejauh ini, Cahayaputra Asa Keramik fokus menggarap pasar dalam negeri dan belum berencana menjajal ekspor.
"Kami melihat pasar dalam negeri masoh sangat potensial untuk dapat disuplai. Kami memproduksi keramik dengan size dan diversifikasi sesuai permintaan pasar," ungkap Juli usai Due Dilligence Meeting (DDM) di Jakarta, Kamis (4/10).
Juli menjelaskan pada tahun ini perseroan juga akan mulai memasarkan produk ke pasar retail sehingga dapat meningkatkan margin penjualan. Selama ini, perseroan hanya mengandalkan distributor dan agen yang berlokasi di daerah-daerah untuk memasarkan produk keramik.
Selain menargetkan laba bersih dapat melonjak drastis, perseroan juga mematok pendapatan pada tahun ini dapat mencapai Rp260 miliar atau meningkat 22,7% dibandingkan tahun lalu.
Berdasarkan dokumen yang dipublikasikan perseroan, Cahayaputra Asa Keramik membukukan pencapatan bersih sebesar Rp211,94 miliar pada 2017. Pada Januari—Mei 2018, pendapatan perseroan mencapai Rp99,97 miliar atau meningkat 17,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada tahun lalu, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp2,13 miliar, meningkat 11,4% (yoy). Selama lima bulan pertama 2018, perseroan mengantongi laba bersih sebesar Rp6,45 miliar, setelah sempat membukukan kerugian Rp354 juta pada periode sama tahun lalu.
Cahayaputra Asa Keramik merupakan produsen manufaktur keramik yang mengoperasikan pabrik yang terletak di Karawang. Perseroan memproduksi keramik dengan target pasar kelas menengah ke bawah. Mulai tahun ini, perseroan akan mulai memasarkan keramik pada pasar ritel.
Perseroan akan melaksanakan IPO dengan melepas sebanyak-banyaknya 300 juta saham dengan rentang harga Rp130-Rp200, yang mencerminkan rasio PE sebesar 7-11 kali untuk tahun buku 2019.