Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten pelayaran pengangkutan minyak dan gas PT Buana Lintas Lautan Tbk. membukukan kinerja semester I/2018 yang tumbuh signifikan.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, Buana Lintas Lautan membukukan pendapatan sebesar US$44,98 juta pada paruh pertama tahun ini, meningkat 39,76% dibanding pendapatan yang dibukukan perseroan pada semester I/2017 (yoy) yang sebesar US$32,18 juta.
Emiten dengan sandi BULL tersebut membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar US$6,5 juta, melonjak 78,52% dibandingkan laba bersih yang diraup perseroan pada semester I/2017 yang sebesar US$3,64 juta.
Sejak awal tahun ini, manajemen BULL fokus membenahi bisnis perseroan yang sempat lesu karena penurunan harga minyak dunia dan keputusan Pertamina yang sempat memasukkan BULL ke dalam daftar hitam perusahaan minyak pelat merah tersebut.
Kendati demikian, pertengahan bulan ini Pertamina telah memutihkan status BULL sehingga perseroan akan dapat kembali mengikuti berbagai tender yang akan dilaksanakan Pertamina untuk pengangkutan bahan bakar.
Direktur Utama Buana Lintas Lautan Wong Kevin menyampaikan saat ini pasar pengangkutan migas sebenarnya masih cenderung lemah, terdampak dari pelemahan harga pada beberapa tahun terakhir. Kendati demikian, perseroan menilai segmen migas masih sangat potensial.
“Apalagi, dengan pemulihan status kami dari Pertamina dan memang dari dulu bisnis kami hanya di sektor migas, kami melihat lini oil and gas masih sangat menjanjikan. Kami juga mengajukan investasi dalam pengangkutan batu bara namun karena ini baru mulai, tentu porsinya masih sangat kecil dibandingkan migas,” ungkap Kevin pada Bisnis.com, belum lama ini.
Pada penutupan perdagangan Selasa (25/9/2018), harga saham BULL tercatat menguat 6 poin atau 4,26% ke level Rp147.