Bisnis.com, JAKARTA--Pelemahan nilai tukar rupiah berpotensi telah mengerek harga tepung terigu, dan kondisi itu pun berpotensi memukul kinerja emiten barang-barang konsumsi.
Analis Paramitha Sekuritas William Siregar mengungkapkan, emiten yang berpotensi terkena dampak dari peningkatan harga tepung adalah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) dan PT Mayora Indah Tbk. (MYOR).
Dia mengatakan, dari harga bahan baku, ICBP memiliki sekitar 70% bahan baku impor dan mayoritas masih terigu. Menurutnya, gross profit margin ICBP berpotensi tergerus seiringnya menguatnya dolar dan harga terigu.
"Namun, selagi penetrasi ekspor ICBP tinggi, saya kira masih netral," ungkapnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (20/9/2018).
Sebagai informasi, ICBP berhasil membukukan penjualan senilai Rp19,46 triliun pada paruh pertama tahun ini, tumbuh 5,4% dari posisi Rp18,46 triliun pada periode yang sama tahun.
Sementara itu, laba usaha ICBP pada semester I/2018 senilai Rp3,27 triliun, tumbuh 17,7% dari posisi Rp2,78 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun margin laba usaha ICBP naik menjadi 16,8%.
Baca Juga
Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas entitas induk ICBP meningkat 9,5% menjadi Rp2,29 triliun dari Rp2,09 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, penjualan bersih MYOR hingga Juni 2018 mencapai Rp10,81 triliun, naik 15,12% dari posisi Rp9,39 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun komposisi penjualan sebanyak 55,13% dipasarkan di dalam negeri atau setara Rp4,85 triliun, dan 44,8% dipasarkan ke luar negeri, dengan nilai Rp4,85 triliun.