Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen kemasan karton, paper cone, dan paper tube PT Sriwahana Adityakarta Tbk. membukukan penjualan bersih sebesar Rp113,6 miliar pada semester I/2018, meningkat 33,37% dibandingkan dengan penjualan semester I/2017 yang sebesar Rp85,17 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, emiten dengan kode saham SWAT tersebut membukukan beban pokok penjualan sebesar Rp97,43 miliar, meningkat cukup signifikan yaitu 41,62% dibandingkan dengan semester I/2017 yang sebesar Rp68,79 miliar.
Adapun, pada paruh pertama tahun ini perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,13 miliar, melonjak 51,47% dibandingkan laba bersih perseroan pada semester pertama tahun lalu yang hanya Rp744,58 miliar.
Sriwahana Adityakarta baru saja mencatatkan saham perdananya yaitu pada 8 Juni 2018. Emiten yang berbasis di Boyolali, Jawa Tengah tersebut memproduksi berbagai jenis kertas untuk keperluan kemasan, kertas khusus untuk segmen food and beverages, dan kertas boks untuk keperluan militer.
Saat IPO, Presiden Direktur Sriwahana Adityakarta Alim Susanto menyampaikan perseroan akan menggunakan dana IPO untuk memperkuat ketersediaan bahan baku. Pasalnya, utilisasi perseroan terbilang rendah karena minim bahan baku.
“Utilisasi kami hanya 30% dari dua pabrik dengan kapasitas 4.000 ton per bulan. [Utilisasi rendah] bukan karena tidak ada permintan tetapi karena kami kekurangan bahan baku,” ungkap Alim.
Pada penutupan perdagangan Senin (3/9/2018), harga saham SWAT tercatat mengalami koreksi 2,04% atau 3 poin ke level Rp144.