Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen ethanol PT Madusari Murni Indah Tbk. menargetkan laba bersih pada tahun ini dapat melonjak hingga 30% dari tahun lalu. Kenaikan signifikan tersebut didukung oleh upaya efesiensi dan perluasan pasar perseroan.
Direktur Utama Madusari Murni Indah Arief Goenaibrata menyampaikan bahwa meski penjualan perseroan tidak dapat meningkat signifikan karena keterbatasan kapasitas, perseroan dapat melanjutkan efisiensi dan streamlining pada birokrasi perseroan.
“Penjualan kami memang sudah mentok karena kapasitas pabrik full. Namun, profit kami bisa naik besar karena efisiensi itu. Dibandingkan tahun lalu, bisa meningkat 30%. Pada tengah tahun ini, laba bersih kami sudah 12% di atas target,” ungkap Arief di Jakarta, Kamis (30/8/2018).
Kendati dapat mengerek laba dengan signifikan, Arief menyampaikan penjualan perseroan hanya akan naik tipis karena perseroan tengah menambah kapasitas pabrik. Pada tahun ini, perseroan memprediksi penambahan pendapatan pada level 3%—4%.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, pada tahun lalu emiten dengan sandi MOLI tersebut membukukan pendapatan sebesar Rp1,13 triliun atau meningkat 12,86% dibandingkan dengan pendapatan bersih perseroan pada tahun sebelumnya.
Pada kuartal I/2018, perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp277,54 miliar, meningkat 2,14% dibandingkan dengan kuartal I/2017.
Adapun, pada tahun lalu perseroan membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp87,62 miliar, melonjak 169,8% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada kuartal I/2018, perseroan mencatatkan pertumbuhan laba bersih 75,4% menjadi Rp31,7 miliar.
Arief menuturkan perseroan akan membangun pabrik baru dengan kapasitas 50.000 kiloliter di Lampung yang sebagian besarnya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan ekspor. Perseroan saat ini memiliki pabrik dengan kapasitas 80.000 kiloliter, di mana 40%-nya diekspor ke luar negeri.