Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham syariah, Jakarta Islamic Index (JII), melemah pada akhir perdagangan sesi I hari ini, Jumat (24/8/2018).
JII berbalik melemah 0,92% atau 5,98 poin ke level 646,62 pada di jeda siang, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,22% atau 1,41 poin ke level 651,19.
Adapun pada perdagangan kemarin, Kamis (23/8), JII ditutup di zona hijau dengan penguatan 0,64% atau 4,13 poin ke level 652,60.
Sepanjang perdagangan di sesi I, JII bergerak di kisaran 645,90-651,78. Dari 30 saham syariah yang diperdagangkan, 5 saham di antaranya menguat, 20 saham melemah, dan 5 saham lainnya stagnan.
Saham PT United Tractors Tbk (UNTR) yang melemah 2,36% menjadi penekan utama terhadap pelemahan JII, diikuti saham PT Astra International Tbk. (ASII) yang turun 1,01%.
Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah 0,33% atau 19,78 poin ke level 5.963,21, setelah dibuka di zona merah denganpelemahan 0,13% atau 7,57 poin ke level 5.963,21. Sepanjang perdagangan di sesi I hari ini, IHSG bergerak pada level 5.949,60-5.993,60.
Baca Juga
Adapun pada perdagangan kemarin, Kamis (23/8), IHSG ditutup di zona hijau dengan penguatan 0,65% atau 38,68 poin ke level 5.982,98.
Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 127 saham menguat, 181 saham melemah, dan 292 saham stagnan dari 599 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang melemah 1,34% dan PT United Tractors Tbk (UNTR) yang turun 2,36% menjadi penekan utama terhadap pelemahan IHSG di akhir sesi I.
Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG berada di teritori negatif dengan tekanan utama dari sektor aneka industri yang melemah 0,89%, diikuti sektor konsumer yang turun 0,87%.
Di sisi lain, hanya sektor pertanian dan finansial yang menguat masing-masing 0,5% dan 0,44% yang menahan pelemahan IHSG lebih lanjut.
Saham-saham syariah yang melemah pagi ini:
UNTR | -2,36% |
ASII | -1,01% |
UNVR | -0,87% |
INTP | -2,35% |
Saham-saham syariah yang menguat:
INDF | +0,76% |
PTBA | +0,50% |
SCMA | +0,50% |
ITMG | +0,19% |
Sumber: Bloomberg