Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan pada perdagangan Senin (20/8/2018) diprediksi melemah, melanjutkan pelemahan yang terjadi akhir pekan lalu.
Kekhawatiran mengenai ketidakpastian global membebani emerging market sekaligus menyeret IHSG turun menjelang libur akhir pekan panjang, Kamis (16/8/2018).
Pada perdagangan Kamis, IHSG ditutup melemah 0,56% atau 32,79 poin di level 5.783,80. Sektor infrastruktur yang turun 1,78% dan finansial yang melemah 1,65% memimpin pelemahan enam dari sembilan sektor pada IHSG. Tiga sektor lainnya mampu menetap di zona hijau sekaligus membatasi pelemahan IHSG, dipimpin sektor aneka industri yang menguat 1,44%.
Secara keseluruhan, bursa saham Asia turun untuk hari kedua berturut-turut di tengah aksi penghindaran risiko oleh para investor seiring dengan berlanjutnya kekhawatiran seputar potensi perlambatan pada emerging market.
Analis Artha Sekuritas Dennis Christopher Jordan menyampaikan pada perdagangan Senin (20/8/2018), belum ada sentimen positif yang diprediksi akan mengerek IHSG yang ditutup melemah pada akhir perdagangan pekan lalu.
IHSG diprediksi kembali melemah dengan rentang resisten 5.815-5.847 dan area support pada rentang 5.711-5.757," ungkap Dennis melalui riset, Minggu (19/8/2018).
Beberapa saham yang dia rekomendasikan yaitu LSIP, SIMP, INDY, ANTM, JSMR, dan ASII.
Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya menyampaikan setelah pekan pendek yang lalu, IHSG akan masih cukup kuat menuju area resisten. Apalagi, sejumlah data perekonomian akan kembali dirilis.
"Langkah sigap pemerintah dalam menentukan arah kebijakan di tengah pergilakan nilai tukar diharapkan dapat menjaga situasi perekonomian stabil sehingga dapat menopanh IHSG," ungkap William.
Dia memprediksi hari ini IHSG bergerak menguat dengan rentang pergerakan 5.717-5.988. Beberapa saham yang dapat diperhatikan yaitu SRIL, GGRM, HMSP, TLKM, JSMR, PWON, ADHI, WIKA, WSBP, ROTI, dan SMCB.
